Kebakaran Balai Wartawan
13 Mobil Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran di Balai Wartawan dan Rumah Makan Ria Rio
Bangunan yang terbakar yakni Gedung Balai Wartawan Sulut atau gedung PWI, Rumah Makan Ria Rio, rumah kos di belakang rumah makan
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Aldi Ponge
"Tim langsung melakukan olah TKP. Kita belum bisa memastikan," ujat Kabag Ops Polresta Manado, Kompol Thommy Aruan di lokasi kejadian.
Begitu pula, untuk nilai kerugian materil akibat kebakaran tersebut.
Polisi akan meminta keterangan kepada para saksi, yakni penghuni bangunan yang terbakar.
(FOTO: Sarmadi adalah pekerja di Rumah Makan Ria Rio Manado. (Tribun Manado/Arthur Rompis)
Hati Sarmadi, pekerja di Rumah Makan Ria Rio Manado, bagai diremas-remas melihat tempatnya bekerja mengalami kebakaran pada Kamis (13/05/2021) pagi
Lebaran jauh dari keluarga, dirinya juga harus menerima kenyataan pahit.
Sarmadi berasal dari Pemalang Jawa Tengah. Baru setahun di Manado. Langsung kerja di tempat itu.
Ia tahu kejadian kebakaran itu usai menjalankan shalat ied.
"Saya baru pulang dan lihat api di kejauhan. Saya mendekat dan ternyata itu tempat kerja saya. Lutut saya langsung gemetar," kata dia.
Ia mengaku sempat beroleh firasat buruk. Ia sempat sulit cari mesjid untuk sholat.
Malam sebelum kejadian, ia mengaku sudah mematikan seluruh perangkat listrik dan dapur di rumah makan.
Akibat kejadian itu, semua berkas pentingnya hilang. "KTP dan ijazah pun hilang," katanya.
Ia tak tahu akan tidur di mana malam ini.
Sementara itu, Noldy pemilik Rumah Makan Ria Rio mengaku pasrah dengan kejadian itu. "Yah ini musibah," katanya.
Menurut dia, tempat makan itu adalah satu satunya pencaharian.
"Di saat kurang pengunjung karena Covid, eh terbakar juga," katanya.
Sebut dia, rumah makan tersebut dalam keadaan tutup.
Ia belum bisa menaksir berapa kerugian. (Eas/Art)