Era Reformasi
Ketika Ketua MPR Harmoko Desak Soeharto 'Presiden Mundur', Pak Harto Lengser 3 Hari Kemudian
Kisah Ketu MPR Harmoko dan jajaran desak Soeharto mundur dari jabatan presiden pada 18 Mei 1998. Soeharto lengser 21 Mei 1998.
"Dalam menanggapi situasi seperti tersebut di atas, Pimpinan Dewan baik Ketua maupun Wakil-wakil Ketua mengharapkan demi persatuan dan kesatuan bangsa,
agar Presiden secara arif dan bijaksana sebaiknya mengundurkan diri," kata Harmoko, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 19 Mei 1998.
"Pimpinan Dewan menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang, menahan diri, menjaga persatuan dan kesatuan,
serta mewujudkan keamanan ketertiban supaya segala sesuatunya dapat berjalan secara konstitusional," sambungnya.
Usai menyampaikan keterangan persnya, Harmoko dengan ekspresi wajah tanpa senyum,
bergegas meninggalkan ruangan tanpa bersedia diwawancara lagi.
Tuntutan Reformasi
Sejak 18 Mei 1998, puluhan ribu mahasiswa dari perguruan tinggi di wilayah Jabodetabek telah berhasil "menduduki" Gedung DPR dan MPR.
Mereka bukan saja memadati pelataran DPR, tetapi juga menaiki kubah gedung, memenuhi taman-taman, lorong-lorong maupun ruangan lobi.
Ini merupakan demonstrasi terbesar yang pernah dilakukan mahasiswa selama 30 tahun terakhir.
Selain mahasiswa, sejumlah tokoh tampak hadir berbaur dengan kerumunan massa,
seperti pakar hukum tata negara dan anggota Komnas HAM Prof Dr Sri Soemantri, tokoh "Malari" dr Hariman Siregar, dan lain-lain.
Berbagai organisasi kemasyarakatan, pemuda, keagamaan, dan mahasiswa yang berada di gedung maupun di luar gedung DPR sepakat,
agar ABRI bertindak dan berpihak kepada rakyat.
Mereka mendesak agar MPR segera mengadakan sidang istimewa agar krisis ekonomi
dan politik segera teratasi, dan kepercayaan masyarakat kembali pulih.
Selain itu, mereka juga meminta agar tindakan represif terhadap pers,
khususnya kepada televisi dan radio swasta dihentikan.
(Kompas.com)
https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/21/064221665/hari-ini-dalam-sejarah-soeharto-lengser-akhir-kisah-orde-baru?page=all#page2