Sosok Veronica Koman, Dikaitkan Dengan Dalang Kerusuhan Papua yang Ditangkap Satgas Nemangkawi
Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan Veronica Koman dan VIctor sama-sama sebagai salah satu provokator kerusuhan yang sama
Orasi di hadapan massa pendukung Ahok itu membuat Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, berang.
Tjahjo mengultimatum Veronica Koman untuk meminta maaf.
Tak hanya itu, dia juga menyebarluaskan identitas pribadi dan KTP Veronica ke sebuah grup WhatsApp wartawan yang biasa meliput kegiatan Kementerian Dalam Negeri.
Ucapan Veronica itu direkam dalam bentuk video, lalu, viral di media sosial.
Dikutip dari video itu, seorang orator menggebu-gebu mengomentari putusan majelis hakim yang tidak adil.
Bahkan orator itu menyebut rezim Joko Widodo lebih parah dibandingkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Hari ini, kita dipertontonkan oleh peradilan yang nista. Tidak ada itu istilah penistaan agama."
"Yang ada adalah peradilan yang sangat nista dan hakim yang nista,” teriak seorang pendukung Ahok menggunakan pelantang suara.
3. Jejak digital Veronica Koman
Veronica Koman ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya.
Ia diduga menyampaikan narasi-narasi, foto, dan video yang bersifat provokatif terkait kerusuhan Papua melalui akun Twitter-nya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menekankan, pihaknya masih melakukan proses pendalaman terhadap jejak digital yang ditinggalkan oleh Veronica Koman.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan, Polda Jawa Timur di-back up oleh Direktorat Siber Bareskrim melalui Laboratorium Digital Forensik untuk memapping narasi-narasi dari yang bersangkutan.
"VK ada jejak digitalnya, ada beberapa jejak digital yang masih didalami."
"Masih ada yang didalami di Jakarta dan beberapa yang memang ada di luar negeri."