Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

KABAR DUKA! 1 Korban Keracunan Bukber Massal Meninggal Dunia setelah Makan Takjil, Ini Identitasnya!

Kabar Duka! 1 Korban Keracunan Bukber Massal Meninggal Dunia setelah Makan Takjil.

Editor: Alexander Pattyranie
TribunSolo.com/Adi Surya
Ambulans masih antre berjajar di pintu masuk Dukuh Tuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/5/2021) jelang tengah malam. 

Sementara saat bersamaan polisi juga melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) dengan memeriksa sisa-sisa barang bukti dan penjelasan saksi.

Tampak polisi melakukan peninjuan lokasi, foto sejumlah barang-barang perkakas dan lain sebagainya.

Hanya saja belum ada statmen resmi polisi maupun pemerintah.

Kesaksian Warga

Parsini (40) salah seorang wali pasien menuturkan bahwa ada puluhan orang yang mengalami gejala sakit yang sama.

"Saya juga heran tadi subuh kok banyak yang sakit yang sama," katanya kepada TribunSolo.com di Puskesmas Karangpandan, Minggu (9/5/2021).

"Saya lihat status kawan-kawan saya dan keluarga mereka mengalami sakit yang sama," ujarnya.

Ambulans masih antre berjajar di pintu masuk Dukuh Tuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/5/2021) jelang tengah malam.
Ambulans masih antre berjajar di pintu masuk Dukuh Tuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/5/2021) jelang tengah malam. (TribunSolo.com/Adi Surya)

Sakitnya dimulai dari panas dingin, muntah-muntah hingga diare.

Namun Parsini masih heran apakah itu akibat takjil yang diberikan di masjid atau pengaruh dari hal lain.

"Kalau dari takjil seharusnya sudah dari kemarin, salam jangka satu atau dua jam," terangnya.

"Namun ini jangkanya cukup lama," ungkapnya.

Ditambah lagi jatah takjil dan jumlah orang yang diduga keracunan tak seimbang.

"Yang sakit kisaran 65 namun jatahnya hanya 50 orang," imbuhnya.

Puskesmas Penuh Korban

Adapun Puskesmas Karangpandan dipenuhi oleh korban keracunan.

Gemini, ibu dari Fikra (8) warga sekitar mengatakan, awalnya mereka mengikuti kegiatan makan takjil bersama di RT mereka.

Tiba-tiba mereka yang mengikuti kegiatan tersebut mengalami sakit pada subuh, keesokan harinya.

Tubuh mereka mengalami panas dingin disertai diare.

"Kami mengira bahwa ini keracunan karena tidak hanya dirinya saja yang mengalami sakit," katanya.

Ciri-ciri yang dialami sama, ada sekitar 4 orang anak dan ada banyak dari orang dewasa.

Informasi yang dihimpun, angka korban saat ini masih belum dipastikan.

Saat ini yang dirawat di Puskesmas Karangpandan ada 16 orang dan 2 lainnya sudah dirujuk ke RSUD Karanganyar.

Diperkirakan jumlah korban masih bertambah, sebab banyak ambulans yang melakukan evakuasi.

Ambulans Antre Angkut Pasien

Ambulans masih antre berjajar di pintu masuk desa jelang tengah malam.

Pantauan TribunSolo.com pukul 22.40 WIB, ambulans dengan sirine meraung-raung dan lampu hidup berjajar menjemput warga satu RT yang keracunan.

Informasi yang beredar ada sekitar 65 orang yang harus dievakuasi.

Bahkan kondisi desa itu pun tampak mencekam gara-gara warga kelimpungan dugaan keracunan makanan.

Ambulans hilir mudik keluar masuk kampung membawa pasien atau warga yang keracunan ke puskesmas terdekat.

Terlihat ada puluhan ambulans yang berjajar di halaman puskesmas dan keluar masuk kampung tersebut.

Bahkan infonya sampai mobil ambulans di Karangpandan tak mencukupi, sehingga ada pasokan mobil dari berbagai daerah sekitarnya, termasuk dari Kota Solo.

Untuk sementara dugaan keracunan karena saat sore waktu buka puasa pada Sabtu (8/5/2021).

"Warga makan olahan kacang panjang, tetapi efek baru hari ini," kata sumber yang diperoleh TribunSolo.com.

Begitu banyaknya korban keracunan ini, membuat Puskesmas penuh, sehingga sejumlah pasien lainnya dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.

Kalakhar BPBD Karanganyar Sundoro Budi Karyanto mengatakan, pihaknya telah mengirimkan personel ke kawasan keracunan massal tersebut.

"Kami masih melakukan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan, guna penanganan lebih lanjut secara teknis dan klinisnya," ujarnya.

"Kami membantu untuk sarana prasarana penunjangnya, seperti ambulan dan tenaga evakuasinya," imbuhnya.

Saat ditanya berapa jumlah korban keracunan massal ini, pihaknya masih menghimpun data.

Informasi yang dihimpun, ambulance yang sudah bergerak seperti reka 2 armada di lokasi, rendan 2 armada, rege 1 armada, bagana 1 armada, puskesmas 1 armada.

(TribunSolo.com/Muhammad Irfan Al Amin)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Dini Hari, Dua Pemuda Tewas Seketika, Bawa Motor Ngebut hingga Menabrak Pohon

Baca juga: Masih Ingat Alwiansyah Bocah Viral Ekspresi Unik, Diusulkan Jadi Anak Ruben Onsu, Begini Nasibnya

Baca juga: Air Mata Tak Terbendung, Gading Marten Menangis saat Rayakan Ulang Tahun: Makasih Sayangnya Papa!

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Innalillahi, Satu Warga Korban Keracunan Bukber Massal di Karanganyar Meninggal, Ini Identitasnya

https://solo.tribunnews.com/2021/05/10/innalillahi-satu-warga-korban-keracunan-bukber-massal-di-karanganyar-meninggal-ini-identitasnya.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin

Editor: Aji Bramastra

Berita heboh lainnya

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved