Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ibadah Haji

INFO Terbaru Ibadah Haji 2021, Ada Kabar Syarat Utama Yaitu Jemaah Yang Sudah Divaksin Covid 19

Simak kabar terbaru ibadah haji 1442 hijriah tahun 2021. Sudah dipastikan bahwa Ibadah Haji akan digelar. Berikut info lainnya.

AFP
FOTO Ibadah haji pada tahun 2020. Tahun ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan kembali akan menggelar ibadah haji namun akan dilaksanakan dengan "kondisi khusus" 

Dr Syahrul, mengatakan jika ibadah Haji tidak dilaksanakan maka orang tersebut tidak melaksanakan keislamannya sebagai Muslim.

"Haji memakai kata sifat yang disebut istatho'a ilaihi Sabila, haji itu wajib tetapi bagi yang mampu," ujar Dr Syahrul Anwar, kepada Tribun Jabar, Jumat (12/7/2019).

Dijelaskan Dr Syahrul, kewajiban ibadah haji menjadi wajib bagi yang mampu, karenanya kemampuan seseorang itu berbeda-beda.

Bagi yang telah mampu memiliki harta dan tenaga yang kuat, maka haji wajib ditunaikan. Jika enggan tanpa alasan, kata Dr Syahrul, maka sesungguhnya orang tersebut termasuk meninggalkan ibadah haji.

Begitupun bagi yang belum mampu, sejatinya menurut Dr Syahrul dapat berikhtiar dan memulai membangun niat nyata.

Seseorang dapat mulai meluruskan niat berhaji dengan menabung, membuka rekening haji, meningkatkan ibadah, atau menunaikan ibadah sunnah lainnya yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Kalau dia tidak mampu menyisihkan uang, maka dia punya niat untuk berhaji sudah jelas semua orang bisa melakukan dengan aktivitas ibadahnya," ujarnya.

Dr Syahrul mengatakan, Allah SWT maha tahu, senatiasa melihat langkah manusia berarah, hal apa saja yang dilakukan hamba-Nya.

Dalam hal ini Allah melihat aktivitas seseorang untuk mencapai Haji, maka semakin banyak pahala dan perhatian yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya tersebut, yang bersabar dan berikhtiar.

Menurut Dr Syahrul, Allah SWT senantiasa menilai level ketakwaan dan keimanan seseorang melalui ikhtiar yang dilakukan hamba-Nya.

Lanjut ia menjelaskan, ibadah haji dari segi rukun Islam tidak bisa dihapus. Sebagaimana hadist dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16).

Dikatakan Dr Syahrul, hadits tersebut menunjukkan bahwa haji adalah bagian dari rukun Islam yang menunjukkan wajib seperti halnya ibadah rukun Islam lainnya, syahadat, salat, puasa, dan zakat.

Adapun Dr Syahrul mengatakan, saat melaksanakan ibadah Haji ke Baitullah maka hendaknya menaati teknis pelaksanaan yang dilakukan oleh pemerintahan, supaya ibadah terjaga dan aman, sesuai proporsi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved