Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Cerita Wanita Bule Nikahi Pria OPM, Anaknya Takut Lihat TNI: 'Ayah Saya Coba Bunuh Cucunya di Papua'

Cerita pilu Izzy Brown, istri dari Lober Wanggai simpatisan OPM. Mengaku ayahnya membantu aparat untuk menakuti cucunya sendiri di Papua.

Editor: Frandi Piring
Via Intisari
Cerita pasangan suami istri Papua-Australia, pria simpatisan OPM Lober Wanggai dan Izzy Brown. Mengaku anak-anaknya di Papua takut TNI hingga ayahnya bantu menakuti cucunya di Papua. 

"Separuh dari keluarga anak-anak kami tinggal di Papua Barat, ketakutan dengan tentara Indonesia, siap lari ketika pasukan Kopassus masuk ke desa mereka,"

"Tiba-tiba saya menyadari dengan menyakitkan bahwa ayah saya dibayar oleh perusahaan yang menjual senjata yang mungkin digunakan untuk melawan keluarga cucu-cucunya sendiri," ungkapnya.

Konflik OPM KKB Papua di Papua Barat. Ada cerita pilu dari istri warga Papua Barat, Lober Wanggai yang menikah dengan wanita asal Australia, Izzy Brown dan menceritakan ayahnya membantu aparat untuk menyerang cucunya di Papua.
Konflik OPM KKB Papua di Papua Barat. Ada cerita pilu dari istri warga Papua Barat, Lober Wanggai yang menikah dengan wanita asal Australia, Izzy Brown dan menceritakan ayahnya membantu aparat untuk menyerang cucunya di Papua. ((Kolase Intisari dan youtube))

Sebelumnya, Izzy menyadari bahwa mungkin perjalanan hidup sang ayah dan suaminya punya jalinan pada suatu titik.

Tapi, Izzy mengaku tak pernah membayangkan bahwa jalinannya akan semengerikan ini.

"Saya selalu curiga bahwa perjalanan ayah saya dan perjalanan pasangan saya mungkin berhubungan, tetapi saya tidak pernah membayangkan betapa mengerikannya cerita mereka," katanya.

Suami Izzy, Lober Wanggai, mendarat di Cape York, Australia pada tanggal 17 Januari 2006 di sebuah kano cadik bersama 42 pengungsi lainnya dari Papua Barat.

Sesampainya di Australia, mereka semuanya ditahan di Pulau Christmas sebelum diberikan suaka.

"Indonesia tersinggung dengan penerimaan Australia terhadap mereka dan menargetkan keluarga mereka," tulis Izzy.

"Ibu Lober ditangkap sebagai pembalasan.

Teman dan anggota keluarga orang Papua di pengasingan ini telah ditangkap, disiksa dan dibunuh," katanya.

Izzy menggambarkan bagaimana kondisi para pengungsi Papua Barat yang berada dalam beban trauma.

"Seperti kebanyakan pengungsi dari zona perang, 43 orang Papua Barat membawa beban trauma yang mencakup rasa bersalah yang selamat: mengapa saya aman ketika orang lain sekarat?," ungkap Izzy.

Menurut Izzy, dukungan militer Australia dan ekspor pertahanan ke Indonesia secara langsung berkontribusi pada penderitaan masyarakat di Papua Barat,

dan menyebabkan penderitaan besar bagi orang Papua Barat.

"Setiap orang Papua Barat-Australia yang saya temui terluka oleh 'konflik intensitas rendah'

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved