Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok Mbah Suro, Orang Kebal Senjata yang Lawan Kopassus, Jadi Dukun Sakti PKI, Bisa Berganti Wujud

Mbah Suro, orang kebal dan dukun kepercayaan PKI yang melawan Kopassus saat penumpasan PKI. Dikenal sosok yang bisa berganti penampilan dan nama.

Editor: Frandi Piring
via Blora News
Sosok Mbah Suro, orang kebal senjata dan dukun kepercayaan PKI yang memberi perlawanan terhadap Kopassus saat penumpasan PKI 1966/1967. 

Oleh karena itu, Panglima Kodam VII/Diponegoro memerintahkan untuk menutup padepokan tersebut.

Menurut Hendro, penutupan itu terpaksa dilakukan melalui jalan kekerasan.

"Pangdam terpaksa memerintahkan agar penutupan dilakukan dengan jalan kekerasan,

karena segala upaya jalan damai yang ditempuh telah menemui jalan buntu," tulis Hendro dalam bukunya

Akhirnya, Kodam VII/ Diponegoro beserta satu Kompi RPKAD (Sekarang Kopassus) di bawah pimpinan Feisal Tanjung menyerbu padepokan Mbah Suro.

Mbah Suro Ditaklukkan

Mbah Suro pun berhasil ditaklukkan dalam penyerbuan itu.

Soeharto Gunakan 4 Tahap Sistematis untuk Menumpas Gerakan G30S/PKI.

Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Sarwo Edhie Wibowo termasuk jenderal TNI yang punya peran besar saat peristiwa besar, G30S, atau Gerakan 30 September.
Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Sarwo Edhie Wibowo termasuk jenderal TNI yang punya peran besar saat peristiwa besar, G30S, atau Gerakan 30 September. Tangkap simpatisan PKI. (Warta Kota - Tribunnews.com)

Peristiwa kekejaman G30S/PKI meninggalkan coretan hitam dalam sejarah bangsa Indonesia

Pada 30 September 1965, terjadi penculikan dan pembunuhan enam jenderal yang merupakan perwira tertinggi TNI serta satu perwira berjabatan kapten.

Bahkan menteri atau Panglima AD Ahmad Yani tidak luput dari sasaran.

Saat itu, satuan TNI AD mengalami guncangan hebat akibat aksi G30S/PKI.

Para perwira TNI AD ingin melakukan tindakan akibat peristiwa kelam yang telah merenggut jenderal TNI tersebut.

Dikutip dari pernyataan Drs. Nugroho Notosusanto, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Pembangunan IV yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1966

Pada tanggal 1 Oktober 1965, Mayor Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad menerima informasi bahwa sesuatu yang serius telah terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved