Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok Mbah Suro, Orang Kebal Senjata yang Lawan Kopassus, Jadi Dukun Sakti PKI, Bisa Berganti Wujud

Mbah Suro, orang kebal dan dukun kepercayaan PKI yang melawan Kopassus saat penumpasan PKI. Dikenal sosok yang bisa berganti penampilan dan nama.

Editor: Frandi Piring
via Blora News
Sosok Mbah Suro, orang kebal senjata dan dukun kepercayaan PKI yang memberi perlawanan terhadap Kopassus saat penumpasan PKI 1966/1967. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Mbah Suro, seseorang yang dikenal sebagai orang kebal di masa pergejolakan PKI.

Orang yang juga dikenal sebagai dukun PKI itu sempat memberi perlawanan saat akan dilumpuhkan pasukan RPKAD ( Kopassus TNI).

Berganti nama hingga profesi sampai jadi dukun kebal senjata.

Bagaiaman kisah sosokk Mbah Suro, si orang kebal?

Sosok Mbah Suro, orang kebal senjata dan dukun kepercayaan PKI yang memberi perlawanan terhadap Kopassus saat penumpasan PKI 1966/1967.
Sosok Mbah Suro, orang kebal senjata dan dukun kepercayaan PKI yang memberi perlawanan terhadap Kopassus saat penumpasan PKI 1966/1967. (via Blora News)

Di kala pasukan Kopassus menyerbu dalam misi penumpasan PKI era kepemimpinan militer Soeharto, dipertemukan dengan sosok Mbah Suro.

Mbah Suro disebut sebagai orang kebal senjata dankesulitan para pasukan Kopassus kala itu.

Setelah melancarkan sejumlah strategi penyerangan, akhir Kopassus berhasil menaklukkan si orang keb tent.

Misi Kopassus tersebut terjadi pada 1967.

RPKAD diturunkan untuk mengendalikan situasi.

Satu di antaranya yakni dengan menumpas gerakan pemberontakan.

Di tengah operasi penumpasan PKI besar-besaran, Kopassus sempat menghadapi simpatisan PKI yang dikenal kebal senjata, yakni Mbah Suro.

Tapi itu tak menghalangi Kopassus untuk menggunakan cara kekerasan.

Kisah Mbah Suro dilumpuhkan Kopassus atau RPKAD ini dikutip dari buku "Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando" karya Hendro Subroto

Berkobarnya tragedi G30S PKI yang menculik para jenderal pada 30 September 1965, memang berbuntut panjang.

Satu di antaranya perburuan terhadap mereka yang dianggap sebagai anggota maupun simpatisan PKI.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved