Kisah Hercules, Preman 'Tak Bisa Mati', Dibacok 16 Kali Hingga Peluru Tembus Kepala, Nasibnya Kini
Bagi preman-preman itu, Tanah Abang bukan hanya tempat untuk mencari penghidupan, melainkan juga tempat "cari mati"
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tanah Abang adalah pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara
Kelompok preman sudah saling rebut kawasan ini sejak beberapa dekade silam.
Rozario Marshal atau biasa dikenal dengan nama Hercules adalah salah satu preman tersohor yang sempat menguasai wilayah tersebut.
Hercules dan kelompoknya yang berasal dari Timor Timur berkuasa di akhir tahun 1980-an hingga 1996, saat kekuasaannya direbut kelompok Ucu Kambing dari Betawi.
Dilansir Tribun-Timur.com dengan judul "Hercules, Basri Sangaji, dan John Kei", bagi preman-preman itu, Tanah Abang bukan hanya tempat untuk mencari penghidupan, melainkan juga tempat "cari mati".
Sejumlah warga memadati Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang untuk berbelanja pakaian di Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021) (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Membangun kekuasaan
Sebelum pindah ke Jakarta sekitar tahun 1987, Hercules sempat dipercaya oleh TNI untuk memegang logistik dalam operasi di Timor Timur.
Ia bergerak bersama pasukan pro NKRI hingga mendapat musibah dan tangan kanannya terluka.
Hercules pun dibawa ke Jakarta untuk menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi. Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit.
Ia akhirnya terjerumus ke dalam "lembah hitam" Tanah Abang.
"Saya merebut daerah hitam (Tanah Abang) melalui pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati (di sana)," kenang Hercules, seperti dilansir Tribun-Timur.com.
Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules kemudian membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang.
Kelompok yang tadinya kecil itu tumbuh sangat masif. Ia bahkan pernah membawahkan hampir 17.000 "personel" yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.