Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sate Beracun

Cinta Segitiga Dibalik Sate Beracun, Dikirim ke Anggota Polisi Namun Salah Sasaran, Anak Ojol Tewas

Terkait kasus sate beracun sianida yang awalnya dikirim untuk seorang anggota polisi. Namun salah sasaran hingga merenggut nyawa anak dari driver ojol

Editor: Glendi Manengal
Istimewa/kompas
Perempuan pelaku yang mengirim sate beracun sianida. 

Meskipun R merupakan teman dekat, tetapi NA tak menyukai R dan lebih memilih Tomy.

“Kemudian ada salah satu pelanggan salon berinisial R yang suka terhadap tersangka (Nani).

Tetapi tersangka tidak suka dengan R. Karena tersangka menyukai pelanggan lain T (Tomy),” kata Ngadi.

NA mengaku kepada polisi, R sering mendengar curhatannya, termasuk soal cinta kepada Tomy.

Kemudian R memberikan saran agar NA untuk mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi racun kepada Tomy melalui ojek online.

Niatnya untuk memberikan pelajaran.

"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya untuk diare.

Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja. Tapi kan kita masih memastikan," katanya.

NA pun lantas mengikuti saran R dengan memesan sodium sianida pada Maret 2021.

Namun, barang yang diterima NA adalah kalium sianida.

Ia membeli sianida seberat 250 gram seharga Rp 224.000 secara daring.

Kemudian, racun tersebut pun disimpan di rumahnya.

Hingga akhirnya ia melakukan aksinya pada Minggu (25/4/2021).

Awalnya, pelaku membeli sate dari seorang penjual di Kemantren, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Setelah itu, ia menaburkan racun sianida tersebut ke bumbu sate yang dibelinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved