Berita Video
VIDEO Sopir: Jangan Biarkan Kami Kelaparan Saat Kalian Terlelap Tidur karena Kekenyangan
Jeritan hati sopir angkutan kota antar provinsi akibat larangan mudik lintas provinsi.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Beberapa hari terakhir video berisi curhat sopir angkutan umum merespon larangan mudik dari pemerintah beredar luas.
Video ini pertama kali diunggah di media sosial akun facebook Inoy Libero pada 27 April 2021 malam.
Namun tak disebutkan nama si sopir bus tersebut.
Diduga sopir merekam video saat berasa di lokasi Perbatasan Riau-Sumut (Bagan batu).
Dalam video viral itu, si sopir terlihat berbadan gempal. Berambut gondrong.
Ia mengenakan baju kaos oblong berwarna merah muda.
Ia membacakan surat yang ditujukan kepada para gubernur, wali kota dan bupati serta para penguasa.
Jeritan hari sopir ini merespon kebijakan pemerintah yang melarang mudik Lebaran 2021 selama 6-17 Mei 2021.
Larangan ini diumumkan dalam Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 dari Satgas Penanganan Covid-19 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
Menindaklanjuti larangan itu, pemerintah melibatkan polisi dan TNI kemudian menutup pintu keluar masuk provinsi.
Larangan ini kemudian dianggap para sopir angkutan kota antar provinsi (AKAP) secara tidak langsung telah membunuh mata pencaharian mereka.
Nah berikut isi curhat sopir tersebut:
Jangan biarkan anak-anak kami menangis pilu di saat anak-anak kalian tertawa gembira
Jangan biarkan kami kelaparan di saat kalian terlelap tidur karena kekenyangan
Karena anak, istri berikut kredit mobil kami tidak ditanggung oleh negara
Kenapa harus kami yang dikorbankan karena ketakutan kalian yang tidak kami takuti..
Yang kami takuti apabila anak dan istri kami mati kelaparan karena tidak dapat makan.
Siapakah yang bertanggung jawab?
Padahal Allah menyuruh kami tetap berusaha dan bertanggung jawab kepada anak dan istri kami.
Itu yang kami pertanggungjawabkan di akhirat nanti
Kenapa kami selalu di hadapkan dengan aparat hukum dibentak dihardik seakan kami ini teroris.
Padahal kami ini adalah pejuang dan pahlawan bagi keluarga kecil kami.
Di saat kalian berbagi THR kami hanya bisa berkata 'Apakah esok hari anak-anak kami dapat makan"
Apakah kalian pernah merasakan di saat semua orang tidur nyenyak ada seorang sopir tetap terbangun dan bekerja menafkahi keluarganya demi memberikan kehidupan yang layak untuk anak istrinya
Apakah ada cara lain yang bijak dengan tidak membunuh mata pencaharian kami.
Berilah aturan yang adil buat kami semoga dapat hidayah.
Wassalam