Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sate Beracun

PROFIL Aiptu Tomi, Penyidik yang Jadi Sasaran Sate Beracun, Kapolres Puji Kinerjannya: Dia Rajin

Polisi saat ini sudah menangkap dan menetapkan NA, wanita pengirim paket sate beracun sebagai tersangka kasus yang menewaskan bocah berusia 10 tahun

Editor: Rhendi Umar
Foto istimewa
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro dan Pelaku Sate Beracun 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Aiptu Tomi kini menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Pasalnya dia menjadi incaran percobaan pembunuhan dengan paket sate beracun.

Polisi saat ini sudah menangkap dan menetapkan NA, wanita pengirim paket sate beracun sebagai tersangka kasus yang menewaskan bocah berusia 10 tahun asal Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul.

Bocah 10 bernama Naba tersebut tewas setelah menjadi korban salah sasaran sate beracun dari pelaku.

Purwadi enggan menanggapi terlalu mendalam atas terungkapnya kasus upaya pembunuhan terhadap salah satu penyidik di jajarannya itu.

Perempuan Terduga Pelaku Pengirim Paket Sate Beracun Sianida di Bantul
Perempuan Terduga Pelaku Pengirim Paket Sate Beracun Sianida di Bantul (Istimewa/KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Dirinya mengakui belum mencermati secara rinci kasus yang sedang ditangani oleh Polres Bantul tersebut.

Namun dia tidak mengelak jika salah satu penyidiknya bernama Aiptu Tomi baru saja menjadi sasaran pembunuhan dengan modus paket sate beracun yang dikirimkan oleh NA.

"Wah belum bisa komen. Harus didudukkan dulu tergantung motifnya. Pribadi atau dinas, kalau pribadi kami tidak bisa ikut campur. Kalau dinas pasti sudah ada SOP nya," ujar Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, dihubungi Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).

Ia menambahkan, selama ini Tomi dikenal baik dan rajin di lingkungan Polresta Yogyakarta.

Bahkan, Purwadi turut mengapresiasi kinerja anak buahnya itu berkat keberhasilannya mengungkap kasus sindikat pencurian sepeda motor (Curanmor) asal Lampung pada Minggu (25/4/2021) lalu.

"Bagus, rajin. Kemarin juga baru ungkap kasus kriminal. Tanggal berapa itu ya, yang dirilis kemarin. Itu kan T ikut mengejar," tambah Purwadi.

Purwadi enggan berspekulasi bahwa upaya pembunuhan terhadap salah satu penyidiknya itu atas dasar teror, yang muncul dari beberapa kasus yang ditangani oleh Aiptu Tomi selama ini.

"Saya belum baca hasil riksanya. Semua kemungkinan bisa. Kalau hasil riksanya karena ini (motif dendam mantan kekasih) ya sudah," pungkasnya.

Diketahui Tomi adalah anggota Kepolisian di bagian Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Aiptu Tomi menjadi penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved