KKB Papua
Pengamat Intelijen Ungkap Faktor Penyebab KKB Papua Sulit Diberantas, Padahal Sudah Diburu TNI
Pasukan elite TNI ini berjuluk ‘pasukan setan’ akan ditugaskan untuk memberantas KKB Papua.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Republik Indonesia memberikan perhatian khusus terkait masalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Tindakan KKB Papua hingga saat ini sangat meresahkan.
Tentara hingga penduduk lokal kerap menjadi korban aksi KKB Papua.
Baca juga: Masih Ingat Ali Imron? Dulu Teroris Kini Bantu Pemerintah, Ahli Senjata dan Bisa Bikin Bom Nuklir
Baca juga: Ramai-ramai Ikut Amien Rais, 66,7 Persen Inisiator Partai Ummat Berasal dari PAN
Bahkan Kepala BIN (Kabinda) Papua Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha sampai menjadi korban.
Pada Minggu (25/4/21), ia tewas ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua.
Dua hari kemudian, anggota Brimob juga gugur dalam penyerangan KKB, setelah terjadi kontak senjata, di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Selasa (27/4/21).
Foto: Ilustrasi KKB Papua.
Dua anggota Polri lainnya, Muhammad Syaifuddin, dan anggota Polres Mimika, juga terkena tembakan KKB di bagian perut.
Selama ini pun aksi KKB Papua juga kerap meresahkan, seperti tercatat sudah 63 kali aksi penembakan dilakukan KKB Papua.
Tahun 2017, terdapat 22 kali aksi penembakan, lalu 2018 terjadi 12 kali, tahun 2019 terjadi 4 kali, dan tahun 2020, terjadi 25 kali aksi penembakan.
Bahkan, menurut Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gede Era Ardhinata mengatakan, kenaikan jumlah penembakan terjadi di tahun 2020.
Menyusul bergabungnya seluruh KKB Papua di wilayah pegunungan Papua, yang bergabung dengan KKB Timika khusunya wilayah Tembagapura.
Presiden Jokowi pun sudah habis kesabaran akibat ulah KKB yang makin berutal.
Kesabaran Jokowi sudah habis apalagi setelah seorang Jenderal TNI dibunuh KKB Papua.
Pemerintahan Jokowi sudah lama bersabar membiarkan KKB. Kini tidak ada ampun lagi.