Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Israel

Merinding, Begini Insiden yang Terjadi di Festival Keagamaan Yahudi, 45 Orang Tewas

Tragedi kemanusiaan terjadi di Israel bagian utara. Informasi terkini, setidaknya Jenazah 32 orang yang tewas dalam insiden

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Sebanyak 44 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, sebagian dalam keadaan kritis, setelah terjadi penyerbuan kegiataan keagamaan yang dihadiri ribuan orang di Israel Utara. Peringatan Lag BaOmer yang dihadiri umat Yahudi Ultra Ortodoks ini ditutup tahun lalu karena pandemi Virus Corona dan tahun ini kembali dibuka. 

"Lalu terbentuklah piramida yang saling bertumpuk," ujar pria yang tidak disebutkan namanya itu seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.

"Orang-orang bertumpuk satu di atas yang lain. Saya di baris kedua. Orang-orang di baris pertama - saya melihat orang mati di depan mata saya."

Dov Maisel, direktur operasi untuk organisasi layanan darurat berbasis sukarelawan United Hatzalah, mengatakan kepada BBC bahwa dia belum pernah menyaksikan pemandangan seperti itu selama 30 tahun karirnya.

"Rasanya seperti pemandangan surealis di mana lebih dari 20 orang menjalani CPR oleh tim kami, dengan kemampuan terbatas untuk mengungsi dari tempat kejadian, hanya karena tempat itu terlalu dipenuhi orang," katanya.

Ambulans bersiap mengangkut para korban. Sebanyak 44 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, sebagian dalam keadaan kritis, setelah terjadi penyerbuan kegiataan keagamaan yang dihadiri ribuan orang di Israel Utara. Peringatan Lag BaOmer yang dihadiri umat Yahudi Ultra Ortodoks ini ditutup tahun lalu karena pandemi Virus Corona dan tahun ini kembali dibuka.
Ambulans bersiap mengangkut para korban. Sebanyak 44 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, sebagian dalam keadaan kritis, setelah terjadi penyerbuan kegiataan keagamaan yang dihadiri ribuan orang di Israel Utara. Peringatan Lag BaOmer yang dihadiri umat Yahudi Ultra Ortodoks ini ditutup tahun lalu karena pandemi Virus Corona dan tahun ini kembali dibuka. (time.com)

Saksi mata mengatakan, barikade polisi mencegah orang meninggalkan daerah keramaian.

Pengawas negara Israel, kantor Pengawas Keuangan, mengeluarkan peringatan pada 2008 dan 2011 tentang risiko bencana di situs itu.

Bahaya khusus ditimbulkan oleh akses jalan dan jalur yang "sempit dan tidak sesuai untuk menampung ratusan ribu orang yang mengunjungi situs itu", kata kantor itu seperti dikutip oleh New York Times.

Apa yang berbeda tahun ini adalah bahwa area api unggun diberi jarak sebagai tindakan pencegahan Covid-19.

Langkah itu mungkin telah menciptakan titik-titik buntu yang tak terduga untuk lalu lintas pejalan kaki, lapor Reuters, mengutip media Israel.

Ribuan petugas polisi menutup acara tersebut setelah insiden sebelum membantu mengevakuasi peziarah.

Nasib Para Korban

Lilin berkedip-kedip di dekat bendera Israel selama aksi di Habima Square di kota pesisir Tel Aviv pada 1 Mei 2021, setelah insiden mematikan di kota ziarah Yahudi utara. (JACK GUEZ / AFP)
Jasad mereka yang tewas dibawa ke Institut Kedokteran Forensik Greenberg di Tel Aviv.

Salah satu pemakaman pertama yang dilaporkan adalah pemakaman Rabi Elazar Goldberg, yang berusia 30-an akhir.

Para pelayat di Yerusalem menangis dan berdoa ketika tubuh yang ditutupi kain putih itu dipindahkan ke bagian belakang kendaraan sebelum dimakamkan.

Dua dari korban termuda adalah dua bersaudara Moshe Natan Englander (14), dan Yehoshua Englander (9), dari Yerusalem.

Baca juga: PT Sumber Alfaria Trijaya Buka Lowongan Kerja, Cari Banyak Posisi, Ini Syarat dan Cara Daftar

Baca juga: Masih Ingat Taqy Malik Eks Suami Salmafina Sunan? Foto Istri Tak Berhijab Tersebar, Kini Buru Pelaku

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved