Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Ummat

Bagaimana Peluang Partai Ummat di Sulut? Begini Tanggapan Pengamat Politik Josef Kairupan

Lantas menarik dinanti bagaimana peluang Partai Ummat di Sulawesi Utara. Apakah bisa berkembang menjadi besar

Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
Facebook
Pengamat Politik, Josef Kairupan 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Ketua MPR-RI Amien Rais baru saja mendeklarasikan Partai Ummat.

Langkah tersebut pun turut diikuti Mantan Kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang ada di Sulawesi Utara.

Salah satunya mantan Wakil Wali Kota Kotamobagu Djainuddin Damapolii yang ditunjuk sebagai Ketua DPW Partai Ummat di Sulut.

Lantas menarik dinanti bagaimana peluang Partai Ummat di Sulawesi Utara.

Apakah bisa berkembang menjadi besar dan seberapa besar Partai Ummat menjadi ancaman partai-partai berbasis agama seperti PKB, PKS, PPP dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti?

Baca juga: Tak Ada Demo Saat May Day, FSBSI Minahasa Selatan Fokus Perjuangkan Nasib Buruh 

Baca juga: Masih Ingat Dea Ananda? Kini Air Mata Berlinang, 12 Tahun Menikah, Akhirnya Ikut Program Bayi Tabung

Menurut Pengamat Politik Partai politik yang baru mempunyai peluang dan tantangannya tersendiri.

Sehingga pastinya bagi partai baru seperti Partai Ummat ini masih dalam tahap pencarian eksistensi, terlebih lagi bagi para politisi atau pendiri partai yg sudah tidak terpakai lagi di partainya yang semula.

"Biasanya hal ini dilandasi dari perasaan kecewa atau sakit hati. Tetapi hal ini bisa berbanding terbalik jika rasa kekecewaan itu menjadi pendorong untuk kerja serius membangun dan membesarkan partai yang baru seperti partai Ummat ini," nilai Akademisi Unsrat ini.

Baca juga: Dua Jabatan Kapolsek dan Kabag Ops di Jajaran Polres Tomohon Berganti

Baca juga: Eka Candra Kahiking, Guru Inspiratif Pencetus Berdirinya PKBM Rumah Belajar Karangetang

Untuk saat ini, diakui Kairupan, masih terlalu dini jika mengatakan partai Ummat cukup signifikan memiliki pendukung fanatisnya seperti pendukung fanatis Amin Rais saat memimpin PAN.

Karena tiap-tiap orang ada masanya, maka untuk saat ini sosok Amin Rais tidak menarik lagi saat memimpin Partai yang baru ini.

"Sejatinya Parpol harus bisa meraup sebanyak²nya suara pemilih, dengan meyakinkan bahwa Partai yang baru ini menarik untuk dipilih. Partai Ummat juga harus diiisi dengan orang-orang yang memiliki tingkat popularitas tinggi. Sehingga menjadi magnet untuk pemilih, termasuk di Sulut," jelas Kairupan.

Baca juga: Tumpas KKB, Isu Denjaka ke Papua Viral, Marinir: Itu Pasukan Elite, Pergerakannya Tidak Dipublikasi

Baca juga: Promo JSM Alfamart Hari Minggu 5 Mei 2021, Ada Pak Said Jelang Idul Fitri, Cek Katalognya di Sini

"Karena partai Ummat ini adalah bagian dari partai berbasis agama maka tokoh-tokoh agama populer disulut harus digandeng untuk menaikkan elektabilitasnya," sambung Dosen Fispol Unsrat ini.

Meski begitu, diakui Kairupan tokoh-tokoh agama populer yang ada disulut tidak mudah untuk didekati. bahkan sebagian besar tetap memelihara integritasnya tanpa terlibat dalam politik praktis.

Sedangkan dan sebagiannya lagi telah memiliki tambatan hati di warna politik tertentu.

"Untuk itu perlu kerja ekstra keras untuk dapat meraih hati rakyat sulut, karena itu perlu ada pembeda yang menjadi karakter partai. Bukan hanya sebatas figur siapa yang didukung, tetapi juga visi, misi dan program yang jelas jelas bahkan lebih spesial dari partai lain," terangnya lagi.

Mantan Wakil Walikota Kotamobagu Jadi Ketua DPW Partai Ummat Sulut 
Mantan Wakil Walikota Kotamobagu Jadi Ketua DPW Partai Ummat Sulut  (Foto Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Adapun turut dinilai Kairupan, kedepannya akan banyak bermunculan partai baru dan kecenderungan pemilih akan semakin berubah-ubah.

Apalagi untuk kalangan pemilih yang dilatarbelakangi dari kaum milenial yang diprediksi untuk tahun 2024 nanti akan semakin banyak jumlahnya.

Baca juga: Lucinta Luna Ngaku Hamil, Mual-mual Hingga Telat Mens, Minta Pacar Tanggung Jawab,Mau ke Dokter

Baca juga: Masih Ingat Dea Ananda? Kini Air Mata Berlinang, 12 Tahun Menikah, Akhirnya Ikut Program Bayi Tabung

"Partai yang cenderung hanya menjadi saluran bagi hajat kekuasaan elit parpol mungkin tak sangat menarik untuk pemilih milenial ini.

Pastinya fenomena kemunculan partai baru hasil perpecahan dari partai lain adalah fenomena yang nampaknya akan semakin marak menjelang Pemilu 2024 mendatang," tukasnya.

"Orang atau tokoh atau politisi yang merasa tak lagi punya cantolan di partai sebelumnya lalu membentuk parpol baru.

Jika hal ini yg terus dipertontonkan maka publik akan jenuh bahkan untuk Sulut sendiri tidak akan terlalu mempengaruhi konstituen parpol yg sudah ada, karena akan muncul keengganan untuk memilih partai baru yang terdiri dari tokoh-tokoh barisan sakit hati," pungkas Kairupan. (hem)

Baca juga: Wanita Cantik Alfisiane Gansareng Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan di Tempat Wisata

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved