Berita Terpopuler
3 Berita Populer Hari ini, Kabar Kompol Yuni hingga Pesugihan Babi Ngepet
Berita populer hari ini di Tribunmanado.co.id, ada kabar terbaru Kompol Yuni, cara Soeharto hadapi KKB Papua dan nasib wnaita tuding babi ngepet.
Penulis: Shity Nurjanah | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berita tiga populer di Tribunmanado.co.id, Sabtu (1/5/2021).
Mungkin ada yang kalian lewatkan.
Ada kabar terbaru Kompol Yuni Kapolsek cantik yang terjerat narkoba, cara Soeharto hadapi KKB Papua yang kini jadi teroris dan nasib wanita tuding tetangga pesugihan babi ngepet.
1. Masih Ingat Kompol Yuni, Kapolsek Cantik Terjerat Narkoba? Dulu Berprestasi, Ini Kabarnya Sekarang

Masih ingat Kompol Yuni kapolsek cantik yang terjerat narkoba? Ini kabarnya sekarang.
Diketahui, Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti ditangkap Propam karena menggunakan narkoba
Kompol Yuni Purwanti berprestasi dalam bidang pemberantasan narkoba ini diamankan saat sedang mengonsumsi bersama 11 anggota lainnya, Rabu (17/2/2021).
Dari tes urine Kompol Yuni Purwani bersama 11 anggotanya dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Akibat kelakuannya, Kompol Yuni dipecat dari Kapolsel Astana Anyar.
Sebelum terbukti menggunakan narkoba, Kompol Yuni dikenal pemburu para pengguna narkoba.
2. Cara Soeharto Hadapi KKB Papua yang Kini Jadi Teroris, Taklukan 14 Ribu Pasukan dan Kembali ke NKRI

Presiden ke-2 RI Soeharto bertemu dengan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua atau KKB Papua, Lodewijk Mandatjan
Perlu diketahui, Lodewijk Mandatjan merupakan pimpinan KKB Papua paling legendaris.
Sebanyak 14.000 anggota KKB Papua di bawah kendalinya melakukan aksi teror pada tahun 1964-1967.
Lodewijk Mandatjan bahkan pernah bertemu langsung dengan presiden Soeharto pada 11 Januari 1969.
Lantas, apa isi pembicaraan antara Soeharto dengan pimpinan KKB Papua saat itu?
3. Nasib Wanita Tuding Tetangga Pesugihan Babi Ngepet: 'Menyakitkan, dari Ujung Kaki hingga Kepala'

Nasib Wati, wanita yang menuding tetangga melakukan pesugihan babi ngepet di Depok yang viral di media sosial.
Hebohkan warga setempat, Wati akhirnya diusir.
Ungkap permintaan maaf, Wati mengaku merasa bersalah dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Melansir Kompas TV, pasca menangkap dan menetapkan Adam Ibrahim sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong terkait babi ngepet polisi kini mendalami peran 7 orang lainnya.
Ketujuh orang ini diduga ikut membantu Adam Ibrahim untuk membeli babi dan merencanakan rekayasa babi ngepet.
Baca juga: Cara Soekarno Perlakukan Papua, Mati-matian Jadikan NKRI, Jokowi Kini Tumpas Teroris KKB Papua
Baca juga: Sejarah OPM di Indonesia, Lahir dengan Janji Bakal Merdeka, Bintang Gejora Simbol Perlawanan
(Tribun Manado/ana/*)