Catatan Willy Kumurur
PSG Vs Manchester City, Pentas Orkestra Menara Eiffel
Penulis adalah penikmat bola. Berprofesi sebagai dokter. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
"Dalam sepakbola segala sesuatu menjadi kian rumit dengan adanya tim lawan," ujar filsuf Prancis, Jean-Paul Sartre.
Kerumitan itulah yang dapat menghadirkan drama di kota tempat berdirinya Menara Eiffel.
Harian Perancis, L'Équipe, memasang headline berjudul Le Triangle Des Promesses (trisula yang menjanjikan).
Maksudnya adalah trisula Paris Saint-Germain yaitu Kylian Mbappé, Neymar Jr. dan Marco Verratti. Les Parisiens tak cuma Neymar dan Mbappe, tutur Pep Guardiola, manajer-pelatih Manchester City.
"Hampir tidak mungkin untuk meredam mereka selama 90 menit penuh. Kami harus berusaha menyelesaikan analisa untuk tim ini," lanjut Guardiola.
Mantan pelatih Barcelona ini mengaku sudah tak sabar untuk memimpin pasukannya menyerbu ke Paris untuk melawan PSG.
Guardiola menyebut The Citizens berada dalam motivasi tinggi usai mengalahkan meraih Piala Liga Inggris (Carabao Cup) mengalahkan Tottenham Hotspur.
Pasukan di bawah pimpinan Guardiola telah tiba di Perancis setelah memenangkan Piala Liga Inggeris untuk keempat kalinya berturut-turut, menandai trofi ke-30 dalam karier Guardiola.
Menjelang semifinal Liga Champions, pelatih PSG, Mauricio Pochettino, kepada ManchesterEveningNews.co.uk menyebut Guardiola sebagai pelatih terbaik dunia.
“Namun, kami sekarang memiliki pengalaman, kami harus maju selangkah demi selangkah. Sekarang, kami harus mengalahkan Manchester City dan itu akan menjadi sangat, sangat sulit."
Pochettino dan Guardiola adalah bekas murid Marcelo Bielsa, mantan pemain bola dan pelatih berkebangsaan Argentina,
Mereka berdua kerap bertemu. Dimulai sejak Derby Catalunya ketika Pochettino melatih Espanyol sedangkan Guardiola menangani Barcelona.
Perseteruan di antara keduanya berlanjut ke Liga Primer Inggris, saat Guardiola menangani City dan Pochettino menangani Tottenham Hotspur.
Keduanya memiliki filosofi yang sama yaitu sepak bola menyerang.
Karena itulah, dapat dibayangkan, betapa akan menarik menyaksikan ‘pertempuran’ dua tim yang bernafaskan sepakbola ofensif.