Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Pelaku UMKM Alat Masak Tradisional Ini Perlahan Bangkit dari Tekanan Pandemi Covid-19

Yanto Hulango bersama dua temannya merupakan salah satu dari sekian banyak pengusaha mikro yang terdampak pandemi Covid-19.

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Pelaku UMKM Alat Masak Tradisional 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Yanto Hulango bersama dua temannya yakni Jafar Hulungo dan Robby Mambu merupakan salah satu dari sekian banyak pengusaha mikro yang terdampak pandemi Covid-19.

Pengrajin alat masak tradisional sondo (sendok dari kayu atau bambu) ini berupaya bangkit dari kondisi ekenonomi yang kian sulit.

"Sebagai pengrajin kecil, mau tidak mau pandemi Covid-19 ini turut menghantam usaha kami. Kami bahkan sempat terpuruk dan usaha ini nyaris gulung tikar," katanya.

Baca juga: Pekan Ini, BPD di Beberapa Desa di Kotamobagu Akan Segera Dilantik

Baca juga: Sosok Sugiyono, Miliki Bisnis Investasi Semut Rangrang, Kini Lepas dari Jerat Hukum 10 Tahun Penjara

Baca juga: Gempa 5,6 SR Mengguncang dari Kedalaman 14 Kilometer, BMKG Minta Hindari Laut, Ini Titiknya

"Beruntung semangat dan dukungan dari keluarga, membuat kami masih bisa bertahan pada usaha kami ini," lanjut warga Kampung Gorontalo Kelurahan Wawalintouan Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (27/4/2021).

Yanto mengatakan dalam mengerjakan alat untuk masak ini mereka menggunakan bahan berupa bulu jawa, stenlis dan almunium.

“Kami kerjakn secara manual sehingga hasilnya masih terbatas. Tapi kami terus berusaha dan berjuang memajukan usaha yang sudah turun temurun ini,” paparnya.

Baca juga: PT Miwon Indonesia Buka Lowongan Kerja, Mulai Lulusan D3, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Baca juga: Daftar 34 Jenderal TNI Angkatan Darat, TNI AU dan TNI AL Naik Pangkat

Baca juga: KKB Papua Lagi Menggila 1 Anggota Brimob Tewas Dibunuh, 2 Lain Terluka, Polri Bergerak Mengejar

Sedangkan Robby mengatakan sejak wabah corona melanda, pendapatan hasil usaha mereka mengalami penurunan.

Mirisnya lagi sampai saat ini mereka masih menggunakan peralatan seadanya.

“Sejak pandemi pendapatan kami menurun sehingga kami kesulitan membeli bahan baku untuk membuat Sondo dalam jumlah yang banyak.

Sementara itu produksi yang dihasilkan pun masih terbatas karena selain bahan bakunya sedikit juga karena pembuatannya menggunakan peralatan seadanya,” katanya.

Baca juga: Kartika Putri Menangis Lihat Suami Diisolasi di Kamar Belakang, Syok Dinyatakan Postif Covid 19

Baca juga: BREAKING NEWS: Oma Mince Teriak Kebakaran dari Balik Jendela, Sempat Gelisah saat Mau Tidur

Baca juga: PKS dan PDIP Sepakat Kerja Sama, Sekjen PKS : Kami Sangat Kagumi Kepemimpinan Bung Karno

Karena itu ketiganya berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah agar mereka mampu meningkatkan produksi kerajinan ini.

“Kami berharap Pemerintah bisa memberikan tambahan modal usaha untuk membeli bahan baku dalam jumlah yang banyak, dan alat yang canggih. Ini akan meningkatkan produksi dari kerajinan Sondo ini,” tukas ketiganya.

Selain itu, Jafar, Yanto dan Robby ini berharap agar Pemerintah dapat mempromosikan usaha mereka ini ke leven nasional dan bahkan internasional.

Baca juga: Turut Berbelasungkawa, Adrie Kamasi Harap Keluarga Almarhum Maikel Maringka Diberi Ketabahan

Baca juga: Keluarga Kolonel Harry Setiawan Menangis Saat Prabowo Datang, Janji Beri Beasiswa Hingga Kuliah

Baca juga: Fakta-fakta Siswa SD Tewas Keracuan Takjil, Sempat Izin Berbuka Puasa & Ayah Korban Dapat Order Aneh

“Karena harus diakui promosi yang kami lakukan selama ini masih terbatas.

Setiap hari kami mendapat pesanan dari warga atau pedagang dan juga kami berjualan dengan cara berkeliling dari pasar yang satu ke pasar yang lain,” ungkap ketuganya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved