Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Kisah Mistis dan Keramat Laut Bali Utara, Lokasi Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402

"Selat Bali merupakan teritorial Bali Utara yang diyakini merupakan tempat yang mistis atau angker.

Editor: Fistel Mukuan
Kolase Foto: Syaiful Arif-Antara Foto/Kompas.com-Cyprianus Anto Saptowalyono/shutterstock.com
Kronologi lengkap KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan utara laut Bali pada Rabu (21/04/21). Latihan dimulai sekitar 02.30 Wita hingga dinyatakan hilang kontak 06.46 Wita. 

Muncul niatnya untuk pergi ke tempat itu, sambil mencuri genta sang ayah dan dibawa ke kawah tersebut. 

Sesampainya di sana, Manik Angkeran mengumandangkan uncaran bunyi genta tanpa disertai mantra.  Walaupun begitu Sang Naga Basuki  akhirnya, juga menemui Sang Manik Angkeran.

Begitu sang naga berbalik, terlihat lah diekornya banyak emas dan permata. Lalu ia mengambil keris dan memotong ekor sang naga itu.

Sang Naga Basuki kesakitan dan akhirnya marah. Maka kemudian dibakarlah Manik Angkeran dengan kesaktiannya hingga akhirnya habis menjadi abu.

Hal ini membuat Mpu Siddhi Mantra sedih, karena anaknya hilang tidak pulang semenjak kepergiannya.

Baca juga: Wabup John Palandung Tinjau Kondisi Mesin Pembangkit Listrik di PLTD Ondong Sitaro

Baca juga: Sampaikan Turut Berduka, Presiden Jokowi Jamin Pendidikan Putra Putri Seluruh Kru KRI Nanggala-402

Baca juga: Suka Mengantuk? Waspada, Itu Jadi Satu Dari 8 Tanda Kolesterol Tinggi, Begini Cara Menurunkannya

"Oleh karena saktinya maka mpu memperkirakan anaknya datang ke kawah Gunung Agung," sebutnya. 

Ternyata benar saja, lalu sang mpu menanyakan pada Naga Basuki tentang keberadaan anaknya. Beliau diberitahu bahwa sang anak telah dibakar jadi abu.

"Dengan rasa terharu dan sedih, mpu memohon pada Sang Naga Basuki agar anaknya dihidupkan kembali," ucapnya.

Tetapi sang naga juga memohon agar sang mpu mengembalikan ekornya untuk bisa tersambung lagi.

Dengan kesaktiannya masing -masing, akhirnya ekor sang naga bisa tersambung dan sang anak telah hidup kembali.

Seperti diceritakan sebelumnya, bahwa Mpu Siddhi Mantra beryoga semadi dan yang dipuja adalah Bhatara Siwa dan Sang Hyang Baruna Geni.

Lalu beliau mendapat anugerah, dan disuruhlah Mpu Siddhi Mantra menorehkan tongkat saktinya sebanyak tiga kali.

Hingga terbelahlah Pulau Jawa dan pulau Bali sehingga memunculkan Selat Bali. Seperti saat ini. Demikian kisahnya. 

Pensiunan kepala sekolah ini, mengatakan secara rasa dan keyakinan di sinilah letak kemistisannya dan keangkerannya.

Tentang eksistensi Selat Bali yang juga dapat dikatakan penuh dengan hal- hal mistis dan keramat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved