Internasional
Seorang Anak Tewas di Kaki Ibunya Saat Naik Becak, Ditolak Dua Rumah Sakit, Awalnya Pingsan
Vinay akhirnya meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit ketiga dengan becak, di dekat kaki ibunya, BBC melaporkan.
karena rumah sakit mengalami kekurangan tempat tidur serta oksigen.
Di Kota Patna, Pranay Punj berusaha mencari obat remdesivir
untuk ibunya yang sakit parah karena Covid-19 di berbagai apotek.
Pranay kemudian diberitahu seorang apoteker bahwa obat
itu bisa ia beli di pasar gelap searga 100.000 rupee atau sekitar Rp 19,4 juta.
Harga yang dipatok ini 30 kali lipat dari harga normal remdesivir yang dijual di apotek.
Bahkan, dilansir France24, harga obat itu di pasar gelap
sama dengan tiga kali gaji bulanan rata-rata pekerja kantoran di India.
Beruntung Pranay berhasil mendapat obat remdesivir cuma-cuma dari kerabatnya yang baru meninggal karena Covid-19.
Namun beberapa saat kemudian, dia ditelepon pihak rumah sakit bahwa stok oksigen telah habis.
Kondisi ibu Pranay pun terancam karena bergantung dengan pasokan oksigen itu.
"Beberapa jam kemudian, kami berhasil mendapatkan satu tempat tidur
dengan harga yang sangat tinggi di rumah sakit swasta dan memindahkannya ke sana," katanya kepada AFP.
Nasib serupa dialami Ahmed Abbas, yang harus membayar 45.000 rupee untuk tabung oksigen 46 liter.
Harga 45.000 rupee atau sekitar Rp 8,7 juta, sembilan kali lipat dari harga normalnya.
"Mereka meminta saya untuk membayar di muka dan mengambilnya keesokan hari," katanya kepada AFP.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul VIRAL Ibu Bawa Jenazah Anaknya Pakai Becak, Ditolak 2 RS dan Diusir Dokter Gara-gara Diduga Covid-19