Hari Kartini
Kiprah 12 Wanita Minahasa Zaman Kemerdekaan, Dokter, Sarjana dan Anggota Parlemen Wanita Pertama.
Pintu sekolah terbuka bagi wanita Minahasa dengan didirikannya Sekolah Khusus Perempuan Meisjesschool di tahun 1879.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - RA Kartini merintis pembebasan kaum wanita dari masa kegelapan.
Namun sesungguhnya wanita Minahasa telah hidup merdeka di masa RA Kartini.
Pintu sekolah sudah terbuka bagi wanita Minahasa dengan didirikannya Sekolah Khusus Perempuan Meisjesschool di tahun 1879 atau pada masa Kartini dilahirkan.
Merdekanya wanita Minahasa bukan semata pendidikan Belanda. Tapi juga karena budaya egaliter Minahasa.
Minahasa zaman dahulu tidak membedakan peran pria dan wanita.
Wanita biasa menjalankan tugas pria, sebagai pemimpin politik maupun pemimpin adat.
"Saat wanita di daerah lain masih terkungkung dalam adat, wanita Minahasa sudah bebas," kata John Simbuang praktisi budaya Minahasa.
Dikatakannya wanita memegang peranan penting dalam budaya Minahasa.
Dalam mitos Minahasa ada Karema dan Lumimuut sebagai nenek moyang Minahasa.
Pun dalam legenda Tonsea, tersebutlah bidadari Minahasa Lumalundung sebagai muasal turunan warga yang mendiami kaki gunung Klabat.
Berikut ini adalah para wanita Minahasa zaman dulu yang mencetak sejarah.
1. Maria Walanda Maramis. Tokoh pergerakan Minahasa yang memperjuangan wanita Minahasa bisa duduk dalam Volksraad. Ia juga mendirikan PIKAT, organisasi pendidikan wanita dan aktif menulis opini di media.
2. Marie Doodoh Orang Indonesia pertama yang lulus Europeesche Hoofdacte.
3. Stientje Ticoalu-Adam pembicara dalam Kongres Pemuda Indonesia tahun 1926 dan 1928.
4. Johana Masdani-Tumbuan pembaca teks Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda tahun 1928.
5. Dr. Marie Thomas dokter wanita pertama Indonesia lulusan STOVIA tahun 1922.
6. Dr. Anna Warouw dokter wanita kedua Indonesia lulusan STOVIA tahun 1924.
7. Dr. Dee M.A. Weydemuller dokter wanita ketiga Indonesia lulusan NIAS Surabaya 1924.
8. Prof. Dr. Annie Abbas-Manoppo sarjana hukum wanita pertama Indonesia lulusan HKS Batavia tahun 1934 juga guru besar wanita pertama Indonesia.
9. Ny. A. M. Tine Waworoentoe (anak A.L. Waworuntu) walikota wanita pertama Indonesia tahun 1950.
10. Antonetee Waroh anggota parlemen wanita pertama di Indonesia Timur.
11. Dr. Agustina/Zus Ratulangi (anak Dr. Sam Ratulangi) anggota parlemen wanita & termuda di Indonesia.
12 Wulankajes Rachel Wilhelmina Ratulangi (kakak Dr. Sam Ratulangi dan istri Mayoor A.H.D. Supit) wanita Indonesia pertama yang merebut ijasah K.E. (Kleinambtenaar) tahun 1898. (art)
• HASIL LIGA SPANYOL: Real Madrid vs Cadiz, Benzema Jadi Pahlawan Lapangan, Timnya Puncaki Klasemen
• DPRD Bitung Soroti Rekrutmen THL di Pemkot Bitung
• Ditemukan Tumpahan Minyak di Lokasi Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402, Diduga Black Out