Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat

Ingat Bocah Pengungsi Afganistan Bernama Tahanan PBB 2? Kini Sudah Diadopsi, Bahagia Belajar Luring

Bagaimana kabar mereka kini?  Tahanan PBB 2 kini sudah bersekolah di SDN 34 Manado. 

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
KOMPAS.com/Ronny Adolof Buol
Tahanan PBB, adalah anak dari pasangan imigran asal Afganistan yang ditahan di Rudenim Manado. Dia bersama saudara perempuannya kini diadopsi 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat dengan Tahanan PBB 2 ?

Bocah pengungsi wanita asal Afganistan ini sempat viral beberapa tahun lalu, setelah ibunya yang kecewa dengan PBB karena diabaikan, menamakan kedua anaknya dengan nama Tahanan PBB dan Tahanan PBB 2.

Bagaimana kabar mereka kini?  Tahanan PBB 2 kini sudah bersekolah di SDN 34 Manado

Ia menjalani pembelajaran lewat luring. Kepsek SDN 34 Manado Olga Rory mengatakan, Tahanan PBB 2 dan saudaranya sudah diadopsi.

Keduanya sudah punya akte kelahiran.

Baca juga: Vaksinator Covid-19 di Bitung Belum Terima Insentif

Baca juga: Sulut Berlakukan Larangan Mudik, Ada yang Nekat Siap-Siap Disuruh Balik Kanan

Baca juga: Kapolda Sulut Irjen Nana Sudjana Apresiasi Program Bitung Kota Digital

"Diadopsi oleh seseorang di Kelurahan Istiqlal," kata dia kepada Tribun Manado via ponsel, Kamis (22/4/2021) malam. 

Sebut dia, tahanan PBB 2 yang dulunya pendiam karena tertekan kini tumbuh sebagai gadis yang ceria dan cerdas.

Ia pintar dalam berhitung. Di masa Covid ini, ia ikut pelajaran daring dan luring. 

Tahanan PBB 2 punya hobi makanan Manado. Ia suka makan pedas dan tinutuan.

"Ia sangat kami sayang dan kami anggap sebagai anak sendiri," kata dia. 

Baca juga: Vicky Lumentut Beri Dukungan Musik Jadi Subsektor Unggulan Kota Manado

Baca juga: Potret 7 Artis Saat Masih Sekolah, Wajah Ivan Gunawan tak Berubah Sejak SD

Baca juga: Presiden Beri Pernyataan Terkait KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak: Kerahkan Segala Kekuatan

Pernah Viral

Dua bocah ini sempat viral dan menjadi sumber pemberitaan berbagai media massa pada 2017 silam. 

Pasalnya, nama yang diberikan orangtua mereka dianggap tak lazim bagi masyarakat yakni Tahanan PBB dan Tahanan PBB 2. 

Nama itu diberikan oleh sang ibu yang mengaku jengkel terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Tribunmanado.co.id sempat bertemu sejenak saat mereka akan berangkat sekolah 

Akta Kelahiran dan Ijazah SD Tahanan PBB.
Akta Kelahiran dan Ijazah SD Tahanan PBB. (Kompas.com/Ronny Adolof Buo)

Wajah kedua mereka tampak ceria, kontras dengan cuaca Manado yang mendung pagi itu.

Saat itu ditemui, mereka bersama saudaranya yakni Zahra.

"PBB, UNHCR dan IOM menolak permintaan suaka kami, lantas menjadikan kami tahanan," kata Zahra, Kakak Tahanan PBB.

Dikatakan Zahra, mereka sekeluarga lari dari Afganistan karena perang.

Baca juga: Honda Berikan Tips Berkendara Aman dan Nyaman di Saat Puasa

Baca juga: Jeidy Walukow, Polwan Cantik Asal Minsel Hobi Adventure Motor Trail

Menumpang perahu yang sering diterpa ombak keras, secara beruntung selamat, tiba di Indonesia dan pada akhirnya dibawa ke Manado.

Beber Zahra, dirinya sekeluarga menerima banyak perlakuan tidak manusiawi.

"Bantuan makanan dan obat obatan dihentikan justru saat ayah saya kena diabetes, ibu hamil serta saudara saudara saya kena malaria," katanya. 

"Kami dilarang sekolah, tak dapat izin kerja, diintimidasi dan lainnya," kata dia.

Zahra bercerita, dalam keadaan buruk itu kedua adiknya lahir yang  kemudian diberi nama tahanan PBB dan tahanan PBB 2.

"Puncaknya adalah saat kelahiran tahanan PBB 2," kata dia dengan bahasa Manado

Zahra mengatakan, ia sekeluarga bertahan karena kebaikan warga Manado.

Baca juga: Potret 7 Artis Saat Masih Sekolah, Wajah Ivan Gunawan tak Berubah Sejak SD

Baca juga: 120 Nakes di Bolmut Belum Terima Insentif Vaksinasi, Febyanto Lumoto: Masih Menunggu Juknis 

Sebut Zahra, para gurulah yang mengupayakan agar Tahanan PBB dan Tahanan PBB 2 bisa tetap bersekolah pada saat ini.

"Warga Manado lah yang memberi sedelah pada kami  hingga bisa bertahan hidup," kata dia.

Hingga kini, ia masih bertanya tanya mengapa permohonan suaka mereka ditolak dan mereka jadi tahanan PBB. 

"Jika permohonan saya bohong dan Afganistan aman, mengapa PBB mengirim pasukan ke negara kami, " kata dia. (art) 

Baca juga: CHORD Gitar dan Lirik Lagu Hitam Putih - Cozy Republic, Yang Hitam Pacarku yang Pertama

Baca juga: SPESIFIKASI Kapal Selam KRI Nanggala 402, Punya 14 Torpedo dan Miliki 4 Mesin Diesel elektrik

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved