Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pengeroyokan

Kopassus yang Dikeroyok Belum Sadarkan Diri, KSAD Andika Perkasa: Ada Keretakan pada Tengkorak

Kasus pengeroyokan yang korbannya adalah anggota brimob dan kopassus masih diselidiki.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa/Kolase Tribun Medan
KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Sersan Dua Donatus Boyau - Jadi Tanda Tanya Besar Jenderal Andika, Anggota Kopassus Donatus Boyau Dikeroyok: Ngapain di Situ? 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pengeroyokan yang korbannya adalah anggota brimob dan kopassus masih diselidiki.

Diketahui satu brimob meninggal dunia akibat pengeroyokan tersebut.

Hingga prajurit korps baret merah pun sampai saat ini belum sadarkan diri.

Baca juga: Masih Ingat Mantan Artis FTV Nanda Gita?  Kini Jadi Pengasuh Anak Tetangga

Baca juga: RA Kartini Mendadak Meninggal Usia 25 Tahun, Sehat Bugar 30 Menit Sebelum Ajal, Benarkah Diracun?

Baca juga: Roti Kukus Kampung Arab, Kuliner Saksi Syiar Islam Awal di Manado dan Bumbu Penyedap Toleransi

Foto : Anggota Kopassus Donatus Boyau dan Bharatu Yohannes Samuel Biet. (Istimewa/Kolase)

Seorang prajurit komando masih tak sadarkan diri setelah dikeroyok.

DB yang tercatat sebagai pasukan elit kopassus dikeroyok oleh orang tak dikenal.

Seorang prajurit Kopassus korban pengeroyokan di sebuah bar di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4/2021) pagi, ternyata mengalami luka cukup serius.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, anggotanya yang menjadi korban pengeroyokan itu mengalami keretakan pada bagian tengkorak.

Andika menyebut cedera yang dialami prajurit korps baret merah itu cukup berat dan korban pun tak sadarkan diri.

”Yang jelas ada keretakan pada tengkorak sehingga cederanya cukup berat.

Ini yang saya terima baru kemarin pagi. Mungkin tidak terlalu jauh kondisinya saat ini,” kata Andika saat konferensi pers di Gedung Pomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021).

Andika mengaku tengah mendalami kejadian itu.

Pemeriksaan tak hanya dilakukan pada pelaku eksternal, tetapi anggota tersebut juga harus menjalani pemeriksaan.

Hal ini berkaitan dengan keberadaan anggota Kopassus tersebut di lokasi kejadian lantaran waktu dan lokasi tempat prajurit itu berada dianggap tidak normal bagi seorang prajurit TNI.

”Kita tidak hanya kejar pelaku. Tapi kita juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, karena memang itu bukan jam yang kami anggap normal bagi seorang prajurit ada di situ,” kata Andika.

”Kita terus melakukan koordinasi yang erat dengan pihak Polda, untuk para pelakunya. Tetapi secara internal kita terus mendalami, mereka berada di situ ngapain?" katanya.

Andika berjanji tak akan menutup-nutupi apa yang dilakukan prajuritnya pada Minggu pagi di lokasi tersebut.

"Kita harus objektif, apa yang menjadi peran tindak pidana orang lain harus diproses. Kita akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi," sambungnya.

Lebih lanjut Andika juga mengatakan, kegiatan-kegiatan di luar tugas formal sebagai prajurit TNI, apalagi di jam dan tempat tak semestinya harus dihilangkan. Kejadian ini diakuinya menjadi bahan evaluasi di satuannya agar hal serupa tak kembali terulang.

"Ini harus dihentikan, enggak boleh ini dilakukan karena memang enggak ada hubungannya dengan tugas pokok kami," tutur Andika.

Anggota <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kopassus' title='Kopassus'>Kopassus</a> Dikeroyok di Tempat Hiburan Masih Tak Sadarkan Diri, Retak Dibagian Tengkorak

Foto : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa (20/4/2021). (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

Dikawal

Untuk mengawal kasus tersebut Andika sudah menugaskan empat jenderal di TNI Angkatan Darat (AD). Empat jenderal tersebut yakni Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Asisten Intelijen KSAD, Pangdam Jaya, dan Direktur Hukum TNI Angkatan Darat (Dirkumad).

Para jenderal bintang tiga hingga bintang satu tersebut ditugaskan untuk mencari kejelasan terhadap peristiwa tersebut.

”Intinya proses dikawal mulai dari Komandan Pusat Polisi Militer (AD), Asisten Intelijen KSAD, Dirkumad, kemudian yang di bawah ditangani langsung oleh Pangdam Jaya. Kita akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi," kata Andika.

Sebelumnya, seorang anggota TNI AD berinisial DB luka-luka dan anggota kepolisian berinisial YSB tewas setelah diduga menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal.

Pengeroyokan terjadi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (18/4) pagi.

Insiden pengeroyokan yang dialami DB dan YBS tersebut dibenarkan oleh Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono.

Peristiwa pengeroyokan itu juga diunggah akun Instagram @ndorobeii. Video yang diunggah akun tersebut menulis keterangan tentang pengeroyokan tersebut. Namun, tak ada aksi kekerasan yang ditampilkan dalam video tersebut.

Akun @ndorobeii menuliskan bahwa insiden tersebut bermula saat mayat YSB ditemukan tergeletak di trotoar Jalan Faletehan, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jaksel sekitar pukul 7.41 WIB oleh dua warga.

Dua korban kemudian dilarikan menggunakan taksi ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Satu korban berinisial YSB tewas karena kehabisan darah setelah mengalami luka di bagian tangan dan paha diduga karena sayatan senjata tajam. Sementara anggota TNI berinisial DB masih dalam penanganan medis.

Berita lainnya terkait kasus pengeroyokan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/04/21/prajurit-kopassus-jadi-korban-pengeroyokan-di-jaksel-ada-retak-di-bagian-tengkorak-ini-kata-ksad

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved