Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Merapi

INFO TERBARU Gunung Merapi, Awan Panas Guguran Terjadi Sejak Tadi Dini Hari Hingga Pagi Ini

Update info terkini Gunung Merapi. Hari ini Selasa 20 April 2021, terjadi rentetan awan panas guguran. Sejak tadi dini hari hingga pagi ini. 

Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga
DOKUMENTASI - Gunung Merapi (2.965 mdpl) yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara beruntun memuntahkan material vulkanik disertai awan panas, Sabtu (27/3/2021) pagi WIB. Guguran disusul awan panas cukup terjadi secara beruntun pada pukul 06.03 WIB, 06.19 WIB, dan 06.31 WIB. Semua mengarah ke barat daya, menuju hulu Kali Krasak. Jarak luncuran masih di bawah 2.000 meter dari puncak. Angin saat kejadian bertiup ke barat dan barat laut. Situasi secara umum masih aman, kehidupan warga di lereng Merapi berlangsung seperti biasanya. Status aktivitas Gunung Merapi sampai hari ini tetap di Level 3 atau Siaga. Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga 

Tribunnews.com memantau perkembangan aktivitas di Bukit 76 Kaliurang Barat sejak pukul 05.00 WIB. Secara frekuensi guguran terjadi intensitas tinggi namun tidak teramati karena puncak gunung diselimuti awan.

Sementara kawasan Kaliurang berkabut cukup tebal, sehingga secara visual tidak diperoleh pandnagan yang sempurna menuju puncak gunung.

Pemantauan dilakukan lewat sinyal seismik yang kerap berubah meninggi, yang mengindikasikan terjadi getaran kuat di puncak.

Sekira pukul 06.00 WIB, kabut berangsur menghilang, namun puncak masih berselimut awan lentikuler. Angin bertiup kencang dari timur ke barat dan barat laut.

Guguran pertama yang teramati terjadi sekira pukul 06.40 WIB, ke sector barat daya menuju hulu Kali Krasak. Disusul beberapa menit kemudian guguran material ke dua mengarah sektor sama.

Dalam periode pengamatan 6 jam terakhir sejak pukul 00.00 WIB, tidak terpantau ada awan panas guguran.

Namun sekira pukul 03.43 WIB, terjadi guguran lava pijar sangat besar dan meluncur panjang ke arah hulu Kali Bedog dan Krasak di sektor barat daya.

Pemandangan luar biasa biss disaksikan dari spot-spot khusus di wilayah Turi maupun Srumbung di Kabupaten Magelang. Begitu juga dari Kawasan Jurangjero.

Dari arah Kaliurang, terpantau pendar cahaya merah sangat terang meluncur ke barat. Sesekali lontaran lava pijar terlihat melompat dari jalur luncuran material ke sector barat daya.

Laporan pengamatan dan data elektronik yang dirilis BPPTKG Yogyakarta dan disebarkan via Magma VAR PVMBG, selama enam jam sejak pukul 00.00 WIB terjadi 29 kali gempa guguran.

Amplitudo 3-13 milimeter, dan durasinya berkisar antara 9-72 detik. Lalu ada dua kali gempa fase banyak berdurasi 6-7 detik.

Berikutnya tercatat satu (1) kali gempa vulkanik dangkal (Vb) amplitude 37 mm dan durasi gempa 15 detik.

Pada laporan pengamatan selama 24 jam sehari sebelumnya, tercatat terjadi 8 kali gempa vulkanik dangkal (Vb), serta awan panas pada pukul 18.02 WIB.

Gempa vulkanik dangkal pertama terjadi pukul 15.24 WIB, disusul rentetan berinterval tak lama kemudiaan.

Awan panas akhirnya terpantau muncul pada pukul 18.02 WIB. Diawali guguran material dan diikuti gelombang awan panas yang menggelontor ke sector barat daya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved