Partai Demokrat
Demokrat Jadi Kekayaan Intelektual Pribadi, SBY Dikritik: Kenapa Tak Dirikan Partai Yudhoyono Saja
Terkait langkah dari SBY yang daftarkan Demokrat ke Ditjen HAKI sebagai kekayaan intelektual pribadinya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait langkah dari SBY yang daftarkan Demokrat ke Ditjen HAKI sebagai kekayaan intelektual pribadinya.
Hal tersebut mendapat perhatian salah satu pendiri Partai Demokrat.
Terkait hal itu Wisnu HKP Notonegoro alias Ki Ageng Noto pun mengkritik SBY.
Baca juga: Masih Ingat Mumuk Gomez? Komedian yang Baru Dilamar Seorang Pengusaha, Ini Sosok Calon Suaminya
Baca juga: Rizki DA Dinilai Meniru Nama Anak Zaskia Sungkar, Reaksi Istri Irwansyah Tak Biasa
Foto : Susilo Bambang Yudhoyono. (istimewa)
Salah seorang pendiri Partai Demokrat Wisnu HKP Notonegoro alias Ki Ageng Noto mengkritik langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendaftarkan Demokrat ke Ditjen HAKI sebagai kekayaan intelektual pribadinya.
"Merk Demokrat yang sudah menjadi milik publik tidak semestinya didaftarkan atas nama pribadi.
Karena fatsun politiknya, Demokrat bukan milik pribadi SBY," tegas Wisnu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/4/2021).
Menurut Wisnu, jangankan memiliki,
SBY bahkan tak bisa disebut sebagai pendiri Demokrat seperti yang selalu dihembuskan loyalis Cikeas.
Wisnu pun berkisah tentang sejarah berdirinya Demokrat, termasuk pemilihan logo yang ia gagas.
"Asal muasal digagasnya partai Demokrat 20 tahun lalu berawal dari gagalnya SBY mencalonkan diri sebagai Wapres pada Sidang Istimewa MPR-RI 2001.
Awalnya SBY meragukan partai Demokrat bisa menjadi kendaraan politiknya.
Ruang perpustakaan rumah Cikeas jadi saksi bisu pertemuan empat mata antara saya dan SBY,
guna meyakinkan keseriusan kami membuat partai pengusung capres di pemilu 2004," urai Wisnu.