Ramadan
BB POM Manado Sidak Penjual Takjil, Ternyata ini Hasil Uji Sampelnya
BB POM Manado melakukan uji sampel di empat titik, yakni Pasar Karombasan, Boulevard (Jalan Pierre Tendean), Banjer dan Perkamil.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rhendi Umar
"Pada umumnya jualan tidak ditutup. Banyak kendaraan yang lewat. Memang tidak terliat secara kasat mata tapi partikel debu itu pasti kena di makanan," jelasnya.
Potret Kerukunan Antar-Umat Beragama, Pembeli Takjil Non Muslim, Pesan Untuk Ibadah Kolom
Toleransi antar umat-beragama telah jadi napas hidup warga Sulut.
Lihat saja jajanan takjil. Pembelinya bukan hanya umat Muslim yang buka puasa.
Tapi juga warga non muslim. Santi Onibala, warga Desa Kalawat, Kecamatan Kalawat, Provinsi Sulut menyatakan, dirinya sering belanja takjil di bulan puasa.
"Setiap jam empat sore saya pasti singgah takjil. Saya paling suka kacang hijau dan kue lalampa," kata dia kepada Tribun Manado Jumat (16/4/2021) sore di kawasan pasar 45 Manado.
Pernah, kata dia, ia ada ibadah kunjungan gereja beberapa tahun lalu.
Diborongnya kue panada dan suzen dari penjual takjil sebagai konsumsi ibadah.
"Daripada cari susah susah," kata dia.
Hendrik Lumenta warga Pakowa Manado mengatakan, dirinya senang jika bulan puasa karena mudah beroleh air kelapa.
Ia sangat suka air kelapa.
"Banyak penjual takjil suka jual air kelapa," katanya.
Sebut dia, itu bukan hanya karena faktor makan. Tapi karena semangat toleransi.
"Di Manado toleransi itu biasa. Torang samua basudara," kata dia.
Lain lagi dengan Ari. Ia mengaku kenal dengan banyak penjual takjil yang beragama non muslim.
Jualan mereka cukup diminati.
"Banyak warga yang beli di sana," kata dia.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL: