Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat Bambang Soesatyo? Ungkap Ada Mantan Menteri Menangis ke Jokowi Minta Masuk Kabinet Lagi

Masuknya mantan menteri jadi menteri lagi ini, menuai hujatan, termasuk dari Bamsoet. Ini menunjukkan, kata Bamsoet pedas

Editor: Finneke Wolajan
Tribunnews
Jokowi dan Bambang Soesatyo 

Soal seruan agar distop impor beras, garam dan bahan pokok lainnya yang diagendakan pemerintah saat ini sudah disampaikan dengan lantang oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Seruan ini mendapat dukungan luas, semoga berhasil penuh.

Dalam tulisan di semua bukunya, Bamsoet menggunakan kosa kata yang menyentil dan pedas seperti dikatakan oleh Jokowi. Menurut BG, Bamsoet konsisten mengungkap berbagai fakta.

Tangis, modal jadi menteri

Coba kita lihat sentilan dan kepedasan serta pengungkapan fakta-fakta yang ditulis dalam buku-bukunya. Kita ambil saja dulu salah satu bukunya, Republik Komedi 1/2 Presiden.

Coba saya pilihkan yang ada di halaman 151 sampai 161 dalam buku cetakan tahun 2015. Bagian ini Bamsoet mengungkap di balik tirai kenapa Jokowi menunda mengumumkan daftar anggota Kabinet pada Oktober 2014, tidak sesuai dengan jadwal yang diumumkan sebelumnya.

Pada Bab IV di bawah subjudul, Digosok, Diotak-atik, Kabinet Tetap Tambun, Bamsoet antara lain membuat kalimat seperti ini, ”Sebenarnya apa sih yang terjadi di balik pembatalan (pengumuman kabinet), berkali-kali itu?”

Seorang sumber di kalangan istana mengatakan, begitu tulis Bamsoet waktu itu, pembatalan itu berkaitan dengan kedatangan tiga pimpinan KPK hari itu.

Pada Rabu, 22 Oktober 2014, sekitar pukul 17.00 sore, Ketua KPK Abraham Samad dan dua Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dan Zulkarnaen, datang ke istana.

“Pers menyebut-nyebut pertemuan itu membahas soal delapan nama calon menteri yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK, yang diduga terkait tindak korupsi,” tulis Bamsoet.

Di sini Bamsoet mengulas tentang pembatalan pengumuman susunan kabinet sesuai jadwal yang diumumkan sebelumnya.

Tentu, hanya dia, bukan yang lain, yang mampu membuat Jokowi membatalkan pengumuman itu, tulis Bamsoet tujuh tahun lalu.

Dalam ulasannya, Bamsoet menganalisa ada kemungkinan mantan menteri kabinet 2001-2004 tersebut tidak masuk dalam daftar Kabinet Kerja.

Konon, setelah itu mantan menteri ini sampai menangis minta agar dirinya diupayakan masuk kabinet.

Mantan menteri itu disebut-sebut mengiba dan menyebut perannya selama ini, baik sebelum Pilpres, pada saat Pilpres maupun peran lainnya.

Akhirnya mantan menteri dalam kabinet awal tahun 2000-an itu kembali lagi jadi menteri tahun 2014-2019.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved