Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Serangan Terkini KKB Papua, Bakar Pesawat Helikopter Disertai Aksi Penembakan, Ini Lokasinya

Serangan terbaru KKB Papua. Dikabarkan kini membakar helikopter di Bandara Illaga setelah penembakan guru dan pembakaran sekolah.

Editor: Frandi Piring
Dok. Humas Polres Puncak
KKB Papua bakar helikopter yang tengah parkir di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu (11/4/2021) malam. 

Pengakuan Junaedi deteik-detik dirinya dikejar hingga sembunyi di semak-semak untuk selamatkan diri dari serangan KKB Papua.

Potret SMP Negeri 1 Beoga, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kabupaten-puncak' title='Kabupaten Puncak'>Kabupaten Puncak</a>, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/papua' title='Papua'>Papua</a> yang dibakar <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kkb-papua' title='KKB Papua'>KKB Papua</a>.

(Foto: Potret SMP Negeri 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Papua yang dibakar KKB Papua./Kompas.com/Istimewa)

Namun nahas, rekannya bernama Yonatan tewas dibunuh KKB Papua.

Walau kehilangan teman dekatnya, Junaedi Arung Sulele masih bisa selamat dari kejaran KKB Papua dan melanjutkan hidup. 

Sosok pria yang bekerja sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Papua ini tak menyangka masih diberi kesempatan untuk hidup setelah berhasil sembunyi dari penembakan KKB.

Bahkan, Junaedi harus bersembunyi di balik semak-semak demi menyelamatkan diri dari aksi brutal KKB Papua selama dua jam lamanya.

Guru Junaedi menceritakan detik-detik dirinya lolos dari rentetan tembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Junedi mengaku, peristiwa itu terjadi saat dirinya dan mendiang Yonatan Renden (28), pulang dari mengambil terpal untuk jenazah Oktovianus Rayo (40),

salah satu guru yang tewas ditembak KKB pada Kamis (8/4/2021) di Kampung Julugoma.

"Setelah kami pulang, ternyata di depan rumah kami dapat tembakan. Ini (Yonatan) kasian kena. Puji Tuhan saya masih bisa lolos. Saya lari ke sebelah kanan, dan korban ini ke sebelah kiri," ujar Junedi

Saat itu, kata Junedi, dirinya tak melihat siapa pelaku penembakan.

Junaedi hanya berpikir untuk menyelamatkan diri.

Lalu ia berlari dan bersembunyi di sebuah rumah.

Merasa tidak aman, Junaedi keluar lalu lari lagi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved