Prakiraan Cuaca
Update Cuaca Kota Manado Sore Hingga Malam 6 April 2021 & Cuaca Besok Rabu 7 April 2021 Pagi & Siang
Info terkini prakiraan cuaca Kota Manado Provinsi Sulut untuk hari ini dan besok. Update cuaca Manado Sulut Selasa 6 April sore hingga malam hari.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Semua pengaduan nantinya juga dalam satu pintu, tidak boleh masing-masing daerah membuat posko sendiri.
Doni mencontohkan seperti halnya di Flores Timur dimana poskonya berada di Larantuka.
"Sehingga semua bantuan itu harus melalui satu pintu. Nanti posko utamalah yang akan menyalurkan bantuan itu ke daerah yang mengalami terdampak termasuk dukungan prioritas yang di saluran," ujarnya.
Sementara, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon atau Anton Hadjon, sebut masih ada wilayah yang terisolasi akibat banjir bandang di NTT, diantaranya di Kabupaten Malaka sebanyak 6 desa.
"Disana jembatannya terputus. Itu di Kabupaten Malaka. Kemudian di Kabupaten Flores Timur Adonara ada beberapa desa sekitar 6 desa yang terisolir akibat longsoran jalan," kata Anton.
Pemerintah Tidak Tetapkan Banjir Bandang NTT Sebagai Bencana Nasional
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menjelaskan, status bencana darurat nasional terhadap peristiwa banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum diperlukan.
Itu dikarenakan belum terjadinya kemandekan pada sistem pemerintahan di tingkat provinsi maupun daerah terdampak banjir bandang.
Doni mengatakan, status bencana darurat nasional hanya bisa diterapkan bila sistem pemerintahan mengalami kemandekan akibat bencana.
"Status bencana darurat nasional itu manakala kegiatan pemerintahan runtuh," tutur Doni saat konferensi pers virtual, Senin (5/4/2021).
Menurut Doni, kondisi pemerintahan di provinsi dan kabupaten/kota di wilayah terdampak banjir bandang di Flores Timur masih dapat berjalan.
Dengan begitu, tidak perlu adanya penetapan status bencana darurat nasional.
"Kami berpikir tidak perlu ada usulan untuk menentukan status bencana darurat nasional. Cukup daerah saja yang menetukan status bencana," kata Doni.
Berdasarkan catatan BNPB, korban meninggal akibat banjir bandang dan bencana lainnya di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 April 2021, mencapai 68 orang.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan 68 korban jiwa tersebar di empat kabupaten di NTT.
"Korban jiwa saat ini terdata 68 orang meninggal dunia dan angka ini masih sangat dinamis karena masih berlangsung pendataan di lapangan," ucap Raditya, Senin (5/4/2021).
Sebaran korban jiwa dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya yaitu;
- Kabupaten Flores Timur 44 orang meninggal dunia
- Kabupaten Lembata 11 orang meninggal dunia
- Kabupaten Ende 2 orang meninggal dunia, dan
- Kabupaten Alor 11 orang meninggal dunia.
Akibat bencana alam ini, total 15 orang mengalami luka-luka, 70 orang hilang, dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa terdampak.
Raditya juga menyampaikan, kerugian materil dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya di NTT yaitu:
- 25 unit rumah rusak berat
- 114 unit rumah rusak sedang
- 17 unit rumah hanyut
- 60 unit rumah terendam
- 743 unit rumah terdampak
- 40 titik akses jalan tertutup pohon tumbang
- 5 jembatan putus
- 1 unit fasum terdampak, dan
- 1 unit kapal tenggelam
Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Rp 1,2 Miliar
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan mendasar masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tercukupi.
Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para penyintas, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp2.619.056.695.
Menteri Sosial Tri Rismaharini direncanakan akan hadir untuk memastikan penyintas bencana di dua wilayah ini mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Syafii Nasution menyatakan, Kemensos turut aktif menangani bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur dan Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Bersama unsur-unsur terkait Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) ambil peran dalam penanganan bencana,” katanya di Lembata, Senin (5/4/2021).
Dalam penanganan bencana, Tagana bersinergi dengan unsur-unsur terkait.
“Termasuk tentu saja melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak bencana tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” Syafii menambahkan.
Di kawasan bencana, kata Syafii, Tagana bertugas lakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman khususnya ke kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
Tagana juga membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir.
“Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” katanya.
Tidak kalah penting, Tagana juga melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan luka-luka untuk pemberian santunan.
Kemensos akan menyalurkan santunan ahli waris kepada 76 jiwa sebsar Rp.1.140.000.000, dan santunan korban luka berat 27 jiwa dengan nilai Rp.135.000.000.
Mengutip data BPNB banjir dan longsor di NTT menelan korban meninggal 76 jiwa, luka berat 63 jiwa, luka ringan 27 jiwa, sebanyak 829 KK/256 jiwa terdampak, 93 unit rumah rusak dan 8 unit bangunan rusak.
(Wartakotalive.com/JOS/Tribunnews.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di: