Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Novel Bamukmin Tanggapi Soal Teroris Sebut Simpatisan FPI: Kami Mengutuk Tindakan Biadap Itu

Novel memastikan jika orang yang menggunakan senjata melakukan terorisme bukanlah bagian dari pengikut Rizieq Shihab atau Habib Rizieq Shihab (HRS).

Editor: Rhendi Umar
Warta Kota/Joko Supriyanto
Novel Bamukmin sebut Indonesia jadi Surga Penista Agama 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Imbas teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, empat terduga teroris diamankan oleh Tim Densus 88.

Mereka mengaku merupakan simpatisan dari organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) yang saat ini telah dibubarkan.

Keempat terduga teroris itu ditangkap setelah teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) lalu.

Menanggapi hal ini, kubu mantan pimpinan FPI Rizieq Shihab justru menilai ada yang berupaya mengadu domba umat Islam.

Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Rizieq, Novel Bamukmin dalam acara Kabar Petang tvOne, Senin (5/4/2021).

Novel mulanya menegaskan bahwa dirinya mengutuk keras tindakan terorisme.

"Itu tindakan pengecut, tidak mungkin dilakukan oleh kita," kata dia.

"Kita kalau mau memang ada instruksi perang, ya kita hadapi harus hadap-hadapan, enggak mungkin melakukan cara-cara pengecut, apalagi di tempat-tempat yang memang bersinggungan dengan ibadah," sambungnya.

Menurut Novel, ada yang menggunakan cara komunis untuk mengadu domba umat Islam.

"Ini cara-cara PKI mengadu domba umat Islam, mengadu umat Islam dengan agama lain," kata dia.

Novel lalu menegaskan bahwa di dalam FPI para anggotanya sangat dilarang menggunakan senjata tajam.

Ia menyebut, tidak mungkin ada anggota FPI yang menggunakan senjata bahan peledak atau bom.

Novel memastikan jika orang yang menggunakan senjata melakukan terorisme bukanlah bagian dari pengikut Rizieq Shihab atau Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Sangat dilarang dan bukan dari pada anggota FPI, bukan juga pengikut dari pada Habib Rizieq," tegas Novel.

"Kami mengutuk atas tindakan-tindakan biadap seperti itu yang mengatasnamakan FPI," sambungnya.

Simak videonya mulai menit ke-5.20:

4 Terduga Teroris Ngaku Simpatisan FPI

Sebelumnya diberitakan, empat terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membuat pengakuan dengan keterangan yang mirip.

Dilansir TribunWow.com, mereka ditangkap setelah teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) lalu.

Ada lima orang yang ditangkap terkait jaringan teroris tersebut di berbagai tempat, di antaranya Jakarta, Bekasi, dan Tangerang Selatan.

Empat di antaranya mengaku menjadi bagian dari organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dibubarkan.

"Nama saya Zulaimi Agus. Saya belajar membuat TATP atau aseton peroksida pasca-kerusuhan 21-22 Mei 2020 di depan Bawaslu," ungkap Zulaimi Agus, dalam video yang ditayangkan Kompas TV, Minggu (4/4/2021).

Ia mengaku belajar membuat bahan peledak dari berbagai blog di internet.

Agus mengungkapkan keterlibatannya dalam FPI sejak dua tahun lalu.

"Saya bergabung dengan organisasi FPI tahun 2019 melalui DPC Serang Baru, Kabupaten Bekasi Wakabid Jihad," kata Agus.

Terduga teroris Bambang Setiono mengungkapkan pengakuan yang sama, yakni menjadi pendukung FPI.

"Saya Bambang Setiono menjadi simpatisan FPI sejak awal Desember 2020, tergabung majelis Latif Alyasin," papar Bambang Setiono.

Ia menyebut telah merencanakan serangan untuk menuntut mantan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) dibebaskan.

"(Saya) membuat bahan dari black powder dengan bahan HCl03 dari Zulaimi Agus di Sukabumi. (Saya) merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," jelas Bambang.

Terduga teroris Wiloso Jati mengaku dirinya sempat menjadi anggota FPI atau kerap disebut laskar.

"Saya Wiloso Jati. Saya adalah anggota FPI. Jabatan terakhir saya di FPI adalah sebagai laskar di DPC Jagakarsa tahun 2019," kata Wiloso Jati.

"Saya bergabung dengan kelompok Habib Husein pasca-penangkapan Habib Rizieq Shihab dan pembubaran FPI," lanjutnya.

Jati mengaku pernah menjalani latihan pembuatan bom dan ilmu kekebalan.

"Saya pernah belajar sedikit pembuatan bom dari Zulaimi Agus. Habib juga pernah memerintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi di tempat Haji Popon sebagai pembekalan untuk persiapan aksi," kata Jati.

Terduga teroris terakhir yang membuat pengakuan, Ahmad Junaidi, mengaku menjadi pendukung FPI sejak Rizieq Shihab pulang dari Arab Saudi.

"Saya atas nama Ahmad Junaidi salah satu anggota simpatisan dari FPI semenjak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia," ungkap Ahmad Junaidi.

Setelah itu, ia selalu mengikuti pengajian yang dipimpin Habib Husein Hasni yang bertempat tinggal di Condet.

Pengajian dilakukan setiap malam Jumat.

Seusai pengajian, Junaidi mengungkapkan jemaah mendiskusikan rencana peledakan industri milik asing. (TribunWow.com/Anung/Brigitta)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Berita Terkait FPI

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Viral Terduga Teroris Ngaku Simpatisan FPI, Novel Bamukmin: Ini Cara PKI Adu Domba Umat Islam

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved