News
Warga Desa Pucuk Kaya Mendadak, Borong Mobil dan Motor Tunai, Ini Sebabnya
Dikatakan Nanang, para petani cabai ramai-ramai membeli kendaraan baru secara bertahap sejak bulan Maret 2021.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOJOKERTO - Bagai tertimpa durian runtuh, warga Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto kaya mendadak.
Mereka ramai-ramai memborong motor dan mobil yang harganya cukup mahal.
Ternyata mereka adalah petani cabai yang kecipratan naiknya harga cabai.
Mereka membeli puluhan motor dan mobil secara cash alias kontan
dari hasil keuntungan panen cabai saat harga selangit
yang tembus hingga Rp 95 ribu per kilogram ditingkat petani.
Baca juga: Fantastis Harga Gaun Pengantin Aurel, Seharga Tiga Mobil Mewah

Kepala Desa Pucuk, Nanang Sudarmawan membenarkan
adanya masyarakat khususnya petani cabai yang memborong kendaraan motor
dan mobil hingga membangun rumah yang dibeli secara cash dari hasil panen cabai rawit.
"Kalau jumlah kendaraan yang dibeli itu setahu saya sampai saat ini ada puluhan sekitar 30-50 motor.
Memang paling banyak motor Scoopy, ada juga motor PCX dana juga dua mobil," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Masih Ingat Eva Arnaz? Artis Film Panas Era 70-80an, Kini Hidup Jualan Lontong Sayur
Menurut dia, paling banyak petani cabai yang memborong kendaraan motor
tersebut berada di Dusun Pucuk yang wilayahnya lebih luas
dan mayoritas penduduknya adalah petani cabai.
Setidaknya, ada lima dusun di Desa Pucuk yaitu Dusun Wotgaru,
Dusun Pucuk paling besar, Dusun Brejel Lor, Dusun Brejel Kidul dan Dusun Kwarigan.
Dari jumlah penduduk di Desa Pucuk sekitar 1.100 KK (Kepala Keluarga) sekitar 95 persen bekerja sebagai petani yang rata-rata mempunyai lahan cabai.
Baca juga: Istri ZA Terduga Teroris Bongkar Kelakuan Suami di Rumah, N : Nyesek Hati Ini
Mereka menanam cabai di lahan persawahan priabadi
dan sebagian manfaatkan lahan tanaman kayu putih milik Perhutani.
"Paling banyak ya di Dusun Pucuk itu petani cabai yang beli kendaraan,
ada yang merenovasi atau membangun rumahnya dari hasil panen cabai," jelasnya.
Nanang menyebut harga cabai dalam masa panen di Dawarblandong
tahun 2021 ini memang relatif bagus dan bertahan lama hampir 1,5 bulan.
Harga cabai rawit ditingkat petani dari Rp 50 ribu saat awal panen pada Februari
yang terus merangkak naik hingga puncaknya mencapai Rp 90 ribu sampai Rp 95 ribu per kilogram.
Apalagi, saat itu di luar daerah minim ketersediaan cabai
sehingga petani di Dawarblandong beruntung mempunyai banyak pasokan.
"Sekali panen memperoleh 2 sampai 3 kwintal itu setiap seminggu sekali
kalau dikalikan sekitar Rp 24 juta dan bisa sampai 10-12 kali panen," bebernya.
Dikatakan Nanang, para petani cabai ramai-ramai membeli kendaraan baru secara bertahap sejak bulan Maret 2021.
"Alhamdullilah tahun 2021 ini masyarakat Desa Pucuk panen cabai
banyak jadi hampir setiap hari beli sepeda motor," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagian petani cabai juga menggunakan uang
dari hasil panen cabai rawit untuk membangun rumahnya.
"Ya tahun ini memang banyak masyarakat yang merenovasi
dan membangun rumahnya dari hasil panen cabai," pungkasnya.
Pemerintah Desa Pucuk menyambut antusias saat warganya mendadak kaya
mendapat rezeki dari keuntungan hasil pertanian sehingga
dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani cabai di Dawarblandong.
"Pemdes sangat senang dengan hasil pertanian masyarakat
di Desa Pucuk jadi petani bisa makmur," kata Nanang.
Salah satu petani cabai setempat, Listyono (56) mengaku
sebagian hasil panen digunakan membeli mobil Secon untuk anaknya.
Dia membeli mobil Avanza warna putih berharga Rp145 juta sekitar satu bulan lalu.
Kemudian, sebagian hasil penjualan panen cabai dia tabung untuk persiapan menyambut lebaran Idul Fitri 2021.
"Saya tidak menyangka bisa membeli mobil dari hasil panen cabai," cetusnya.
Listyono mengatakan sudah menjadi petani selama 18 tahun di Dawarblandong.
Harga cabai rawit tahun 2021 ini paling mahal dan bertahan lama.
Sebelumnya, harga cabai saat panen raya pada 2019-2020 terpuruk mencapai Rp.4.000 sampai Rp.5.000 per kilogram.
"Hasil panen cabai dalam satu bulan ini sekitar 4,7 kwintal," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tangguk Untung saat Harga Cabai Melambung, Petani di Mojokerto Disebut Beli Puluhan Motor dan Mobil