Berita Otomotif
Tae-Uhn Kim Sebut Teknologi Baterai EV Lebih Unggul Dibanding Hybrid, Mampu Wujudkan Ekonomi Kuat
Tae-Uhn Kim Sebut Teknologi Baterai EV Lebih Unggul Dibanding Hybrid karena Mampu Wujudkan Ekonomi Kuat dan masih banyak lagi.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Tae-Uhn Kim Sebut Teknologi Baterai EV Lebih Unggul Dibanding Hybrid.
Pasalnya, teknologi Baterai EV (BEV) Mampu Wujudkan Ekonomi Kuat.
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Kubu Moeldoko Ditolak Pemerintah, DPC Demokrat Solo Sebut KLB Ilegal: Kami Bersujud Syukur
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 15.00 WIB, Seorang Pria Tewas Tergilas Truk, Teman Wanitanya Teriak Histeris
Baca juga: Pelakor Rebut Suami Sahabat, Si Pria Ternyata Bos Bank Syariah Ternama, Ibu Dipisahkan dari 4 Anak
TONTON JUGA :
Tae-Uhn Kim adalah Vice President Business Strategy Planning HMC.
Ia membeber teknologi mobilitas ramah lingkungan battery electric vehicle (BEV)
di ajang The Environmental and Business Imperatives" dalam gelaran The Economist
Indonesia Summit - Towards a Sustainable Recovery.
Dia mengatakan, teknologi BEV akan memainkan peran penting dalam mengatasi masalah
polusi udara di Indonesia dan memulihkan pertumbuhan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
"Memperluas penggunaan BEV bebas emisi untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar
diesel dan bensin dapat membantu pengurangan polusi dan secara bersamaan juga dapat
mendukung Indonesia mewujudkan pembangunan ekonomi yang kuat dan juga ramah
lingkungan," ungkap Kim, Rabu (31/3/2021).
Pemerintah telah memulai kebijakan pendukung untuk Kendaraan Rendah Emisi Karbon
atau Low Carbon Emission Vehicles (LCEV) yang mencakup Hybrid (HEVs) dan Plug-in Hybrid (PHEV).
Namun, jenis kendaraan tersebut memiliki peran utama sebagai titik transisi akan adopsi
kendaraan listrik secara penuh.
Kim menjelaskan, HEV dan PHEV masih berkontribusi untuk mengurangi polutan,
namun ketergantungannya pada bahan bakar fosil tetap cukup tinggi.
Kapasitas baterai mereka hanya 1-2 persen dari BEV dan sebagian besar masih bermesin
diesel atau berbahan bakar bensin
"Menggunakan 'EV' di akhir nama mereka tidak berarti mereka EV murni.
Mereka masih lebih dekat dengan kendaraan berbasis bahan bakar fosil," terang Kim.
Sebagai perbandingan, Kim menunjukkan bahwa Belanda dan India pernah
mendukung HEV dan PHEV sebagai langkah perantara.
Namun, kedua negara tersebut tidak lagi menempuh jalur ini dan telah beralih
ke kebijakan khusus BEV.
Kim menekankan, jalur pertumbuhan hijau adalah perubahan paradigma yang tidak
mungkin terwujud tanpa kemauan kuat pemerintah.
Kim juga menekankan, pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang tepat sejak
awal karena pada saat pemerintah memberlakukan kebijakan tertentu,
maka akan menimbulkan suatu ketergantungan.
"Saya pikir kebijakan yang aktif akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan
kebijakan yang diterapkan selangkah demi selangkah.
Mempertimbangkan hal tersebut, saya merasa Indonesia perlu merancang kebijakan yang
dapat mendorong adopsi BEV secara lebih luas," kata Kim.
(Tribunnews.com/Lita Febriani)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Masih Ingat Mumu Satpam Ganteng? Ditinggal Wafat Julia Perez, Kini Menikah, Hidupnya Berubah Dratis
Baca juga: Istri ZA Terduga Teroris Bongkar Kelakuan Suami di Rumah, N : Nyesek Hati Ini
Baca juga: Masih Ingat Tata Cahyani? Disebut Gondol Rp 100 Miliar Usai Cerai dari Tommy Soeharto, Ini Kabarnya
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bos Hyundai: Teknologi Baterai EV Lebih Unggul Ketimbang Hybrid Maupun Plug-In Hybrid
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin