Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Kamis 1 April 2021, Lukas 23:30 : Di Luar Tuhan adalah Hampa
Maka kekuatan manusia baik karena kekuasaannya maupun karena harta kekayaannya, menjadi pujaan, idola dan ilah baru.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dunia selalu menawarkan kemegahannya. Manusia terpikat dengan tawaran dunia. Kekuasaan, hedonisme, konsumerisme yang adalah "anak-anak" dari sekulerisme, menjadi goal utama manusia. Merakapun menyangkapnya, tapi mereka menikmatinya.
Maka kekuatan manusia baik karena kekuasaannya maupun karena harta kekayaannya, menjadi pujaan, idola dan ilah baru.
Manusia dengan segala kekuatannya itu menjadi sandaran sesamanya. Orang-orangpun mengagungkan sesamanya dalam kekuasaan dan kekayaannya.
Inilah kesesatan yang selalu disangkal oleh "kaum penyembahnya" padahal mereka menikmatinya bersama, baik penguasa dengan segala kemegahannya maupun para pengikutnya.
Manusia sudah dituhankan, selain alam, gunung-gunung, bukit-bukit, pohon-pohon dll, yang semuanya sesungguhnya adalah ciptaan dan milik Allah.
Itulah kehampaan dan kesia-siaan. Semuanya itu akan berakhir.

Maka, malapetaka akan menimpa dan mencelakakan mereka. Ketika itulah mereka sadar bahwa aegala sesuatu di luar Tuhan adalah hampa dan hanyalah kesia-siaan belaka.
Merekapun teraesak dan berharap biarlah mereka tertimbun oleh bukit-bukit kekuasaan dan kekuatan yang semu itu. Biarlah mereka tertimbun olehnya.
Demikian Firman Tuhan hari ini.
Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! (ayat 30)
Ungkapan Yesus ini merupakan kutipan tentang pengalaman bangsa Israel yang mengandalkan kekuatan bangsa-bangsa lain dan pada bukit-bukit pengorbanan serta berhala-berhalanya.
Semua kekuatan itu hampa dan tak betdaya karena tak mampu menolong bangsa itu (Hosea 10:8).
Maka Yesus mengingatkan kembali kepada bangsa Israel tentang perjalanan mereka di waktu lalu yang abai dengan Firman Tuhan.
Mereka melawan Tuhan dan menyusun kekuatan baru dengan bersandar pada kekuatan di luar Tuhan, yakni menyembah berhala.
Merekapun merasakan kehampaan dan kesia-siaan bahkan penderitaan berkepanjangan karena meninggalkan Tuhan.
Sahabat Kristus, dunia menawarkan banyak kesenangan yang adalah semu. Terkadang kita terjebak dalam kepalsuan dunia, hingga kita 'mengilahkan' yang kita kagumi, kita senangi dan idolakan.