Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Teror di Mabes Polri

Apa Arti Lone Wolf? Aksi ZA Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri Sendirian, Simak 4 Tipe Berikut

Penyerangan yang dilakukan seorang wanita di Mabes Polri tengah jadi sorotan publik.

Editor: Glendi Manengal
HO / Tribun Medan
ZA mahasiswa terduga teroris penyerang Mabes Polri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyerangan yang dilakukan seorang wanita di Mabes Polri tengah jadi sorotan publik.

Terkait wanita tersebut melakukan aksi tersebut seorang diri.

Hingga wanita tersebut disebut Lone Wolf yang berideologi radikal ISIS.

Baca juga: Polairud Talaud dan Brimob Kolaborasi Laksanakan Patroli Perairan di Wilayah Rawan Kejahatan

Baca juga: Sosok Polwan yang Digerebek di Kamar Hotel Berduaan dengan Polisi Senior karena Dugaan Selingkuh

Baca juga: Keluarga Tak Tahu ZA Aktif dalam Kegiatan Menembak, Ali Menduga Kalau Ada yang Menjerumuskan Anaknya


Foto : Wanita Tewas Diduga Teroris di Mabes Polri. (Warta Kota/Budi Malau)

Terjadi peyerangan di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore.

ZA, si pelaku, seorang diri mendatangi Mabes Polri dan melepaskan tembakan pada sejumlah anggota yang berjaga.

Dilansir Tribunnews, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan ZA adalah lone wolf yang berideologi radikal ISIS.

Hal ini tampak dari unggahannya di sosial media.

"Berdasarkan profiling maka yang bersangkutan adalah tersangka lone wolf yang berideologi radikal ISIS yang dibuktikan postingan di sosial media," terang Listyo, Rabu.

Lantas, apa itu lone wolf?

Menurut Kamus Oxford, lone wolf memiliki arti orang yang sangat mandiri atau menyendiri.

Selain arti tersebut, lone wolf juga bermakna seorang teroris atau penjahat yang bertindak sendiri dan bukan bagian dari organisasi.

Sementara itu, mengutip jurnal milik Peter J Phillips berjudul Lone Wolf Terrorism yang terbit pada 2011, lone wolf adalah tindakan terorisme yang dilakukan individu tanpa kaki tangan dan di luar organisasi atau struktur komando formal.

Lone wolf, menurut Phillips, bisa jadi lebih mematikan ketimbang teroris yang bertindak sesuai arahan organisasi.

Ramon Spaaij, dalam jurnalnya berjudul The Enigma of Lone Wolf Terrorism: An Assessment, mengemukakan pelaku lone wolf sering kali mengalami tingkat gangguan psikologis dan ketidakmampuan sosial lebih tinggi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved