Kebakaran Kilang Minyak Pertamina
Terbangun Karena Unjuk Rasa, Berselang Berapa Saat Kilang Balongan Meledak, Sutiah: Apinya Mengejar
Malam itu ratusan warga Desa Sukaurip menggelar unjuk rasa di depan Wisma Jati Balongan.
Saat jajaran TNI-Polri tiba di lokasi unjuk rasa, Sutiah kemudian dievakuasi.
Evakuasi dilakukan lantaran bau gas yang menyelimuti Desa Sukaurip mengakibatkan sebagian besar warga mengalami sesak nafas dan jatuh pingsan.
"Nafasnya sesak, banyak juga dialami warga. Yang pada demo semalam marah karena ini (bau gas), akhirnya mecahkan kaca-kaca Wisma Jati," jelas Sutiah.
Sutiah kemudian dievakuasi seorang anggota TNI ke Jalan Raya Balongan.
Saat itu kira-kira pukul 00.30 WIB atau 15 menit sebelum Kilang Balongan meledak pada Senin (29/3/2021) dini hari.
"Waktu kejadian itu saya lagi ada di depan (Jalan Raya Balongan). Kan pada mengungsi, saya salah satu yang diungsikan. Pada ngungsi tiba-tiba meledak gitu," kenang Sutiah.
Melihat ledakan Kilang Balongan, warga yang berada di Jalan Raya Balongan lantas berhamburan karena panik.
Digambarkan Sutiah bahwa ledakan begitu dahsyat.
Api yang disebabkan ledakan bahkan seakan mengejar dirinya.
"Panik banget warganya, juga aparat. Meledak, kayak mengejar apinya, panas. Jadinya kan takut. Saya tidak bisa menggambarkan, ada semburan besar banget," tutur Sutiah.
• Kebakaran Hebat Kilang Minyak Pertamina Indramayu, Ini Dugaan Penyebab dan Jumlah Korban Luka
Saat kejadian, banyak warga yang jatuh dan pingsan. Namun banyak juga yang berhasil melarikan diri.
Sementara Sutiah, dengan tubuh yang sudah renta, juga berusaha melarikan diri.
Saat berjalan perlahan menjauhi lokasi Kilang minyak yang meledak, Sutiah terjatuh.
"Saya jatuh saat berjalan. Kan kesandung akhirnya jatuh, ada luka di dengkul (kanan)," tutur Sutiah.