Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksinasi AstraZeneca

POPULER Manado: Sulut Setop Gunakan Vaksin Astrazeneca | Tergencet Tronton, Fernando Selamat

Adapun kejadian seusai vaksin Aztrazeneca ditemukan di antaranya, demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual hingga muntah.

Tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw
Warga Tondano menerima vaksinasi Covid-19. 

Mitsubishi Box DB 8224 AY, Minibus Toyota Avanza dan kendaraan Tronton Nissan DB 8440 QC,

2. Sulut Setop Gunakan Vaksin Aztrazeneca

Vaksinasi Covid-19 di Kotamobagu
Vaksinasi Covid-19 di Kotamobagu (Theza Van Gobel)

Pemprov Sulut melalui Dinas Kesehatan Daerah menghentikan sementara vaksinasi di Kota Manado dan Kota Bitung yang menggunakan vaksin Aztrazeneca mulai Sabtu (27/3/2021).

Perintah penghentian penggunaan vaksin Aztrazeneca dikeluarkan Dinkes Daerah Sulut dengan menyurati seluruh dinkes kabupaten dan kota se-Sulut

Jubir Satgas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel menjelaskan, penghentian vaksinasi dengan vaksin Astrazeneca sifatnya sementara.

"Hal ini dilakukan sebagai langkah kehati hatian (precaution)," jelas Dandel, Sabtu sore.

Dijelaskannya, langkah hati-hati ini harus diambil mengingat adanya angka kejadian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebesar 5-10 persen dari total peserta vaksinasi menggunakan Aztrazeneca.

Adapun KIPI yang ditemukan di antaranya, demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah.

Lanjut Dandel, dalam Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Aztrazeneca, sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang (adverse effect) dari vaksin yang sifatnya sangat sering terjadi.

Sifatnya very common artinya satu di antara 10 suntikan dan sering terjadi common satu di antara 10 sampai dengan satu di antara 100.

"Kami perlu mempersiapkan komunikasi resiko kepada masyarakat untuk dapat menerima fakta ini. Supaya tidak terjadi kepanikan di masyarakat," jelasnya.

Selanjutnya, kata Dandel, komunikasi risiko yg diambil, langkah pertamanya didahului dengan investigasi oleh Komda KIPI bersama Dinkes, Kemenkes dan WHO, sebelum dilakukan media release.

Langkah ini juga perlu dilakukan untuk menyesuiakan pola dan pendekatan vaksinasi terutama yang targetnya adalah unit usaha atau institusi.

"Supaya tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap karyawannya.

Tetapi bertahap, agar supaya unit usaha tidak perlu ditutup kalau ada banyak karyawan yang terdampak KIPI," jelasnya.

Terkait itu, Dandel bilang, sejauh ini sudah 3.990 orang yang divaksinasi menggunakan Aztrazeneca.

"Untuk Bitung belum dimulai," jelasnya. (ndo/ryo)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved