Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Zona Orange Covid-19, Bitung Belum Berlakukan PPKM

Menurut dr Jeannet Watuna selaku personel Satgas yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, saat ini kota Bitung berada di zona orange

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Prof dr Boetje Moningka 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi satu di antara lima provinsi tambahan,

yang akan melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, mulai 23 Maret sampai 5 April 2021.

Bagaimana respons dari satuan tugas (Satgas) Covid 19 di Kota Bitung?

Menurut dr Jeannet Watuna selaku personel Satgas yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, saat ini kota Bitung berada di zona orange atau resiko sedang penyebaran covid 19.

Baca juga: Hampir Setahun Dilanda Pandemi Covid-19, Tingkat Kesembuhan di Tomohon Capai 91,97 Persen

Baca juga: Ini Tanggapan Psikolog Theophany Kumaat Terkait Aprillio Perkasa Manganang Kedepan

Baca juga: Mantan Bupati Bolsel Herson Mayulu Akan Perjuangkan Ini di Sulut

Di mana hari ini Jumat (19/3/2021), jumlah terkonfirmasi positif covid 19 1.216, dirawat atau isolasi 34, pasien sembuh 1.142 dan meninggal dunia 40.

"Jika melihat kriteria kelurahan zona merah kami sudah tidak ada, jadi mungkin untuk PPKM belum akan dilakukan di Kota Bitung," kata Watuna Jumat (19/3) malam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung dr Jeannet Watuna
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung dr Jeannet Watuna (Tribun manado / Christian Wayongkere)

Watuna menjelaskan, di kota Bitung tepatnya di Kelurahan Manembo-Nembo atas Kecamatan Matuari,

Kelurahan Girian Atas dan Girian Indah Kecamatan Girian, sempat diberlakukan PPKM selama 14 hari.

Mulai dari 9 - 22 Februari 2021 di beberapa lingkungan yang ada di tiga kelurahan itu.

Baca juga: Gugatan Denny Indrayana Dikabulkan MK, 7 Kecamatan Lakukan Pemungutan Suara Ulang

Baca juga: Selaraskan Program Visi-Misi CS-WL, Forum Lintas Perangkat Daerah Digelar Secara Serentak

Baca juga: Drama Air Mata Hiasi Prosesi Siraman Aurel, Cuci kaki Hingga Cium Kening, Ini Pesan Anang

Wakut itu ada lingkungan di tiga kelurahan itu zona merah alias ada warganya yang terkonfirmasi Covid 19.

Saat ini sudah dalam posisi orange sehingga PPKM sudah di cabut.

"Namun pemantauan tetap dilanjutkan dengan adanya kampung tangguh, sehingga mudah-mudahan status zone orange di kota Bitung dapat terus di benahi hingga jadi zone biru," harapnya.

Baca juga: Lelah Seusai Main Bola, Bupati Kolaka Timur Samsu Bahri Meninggal

Baca juga: Sejam Bersama Pinwil Pegadaian Manado, Edy Purwanto, Fokus Pulihkan Ekonomi Masyarakat Sulut

Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Menpora, Terkait Tim Indonesia dari All England 2021, Jangan Didiamkan

Prof dr Boetje Moningka pakar Kesehatan dari Unsrat Manado,

angkat bicara terkait Provinsi Sulut masuk dalam penerapan PPKM lagi.

Prof Boetje melihat, pemberlakuan itu harus melihat secara keseluruhan jumlah terkonfirmasi covid 19 di seluruh wilayah di 15 kabupaten kota.

Jika masih tinggi, berarti harus menerapkan lagi PPKM di wilayah atau kabupaten kota yang tinggi sebaran covid-19.

"Saat ini yang kami lihat, semua daerah di Sulut sudah zona orange," kata Prof Boetje.

Baca juga: Terkait PPKM Mikro, Begini Penjelasan Wali Kota Tomohon Caroll Senduk

Baca juga: Bea Cukai dan Kemenkeu Sulut Temui Kapolda

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Menanti Sebuah Jawaban - Padi, Aku Tak Bisa Luluhkan Hatimu

Menurut Prof Boetje, jika memang akan memberlakukan PPKM lagi harus dilihat efektifitasnya.

Yaitu bagaimana masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Disiplin masyarakat kunci utama di tengah pandemi Covid-19,

kalau ini berjalan akan berhasil. Tapi selama ini masih banyak warga belum disiplin, kami ragu apakah ini (PKKM) akan berhasil atau tidak," tegasnya.

Selain prokes saat ini upaya yang dilakukan pemerintah adalah vaksinasi Covid 19.

Lanjut Prof Boetje, saat ini realita yang terjadi di lapangan masih banyak di jumpai warga 'pandang enteng' atau anggap remeh dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dari yang paling terkecil adalah penggunaan masker.

Hal tersebut terus terang kata dia, penggunaan masker terus menerus bosan.

Secara blak-blakkan dia bilang, kondisi itu sangat mengganggu begitu juga dengan yang namanya jaga jarak.

Baca juga: Arya Saloka Alias Aldebaran, Buka Bisnis Baru, Langsung Diserbu Pengunjung

Ketika di rumah sudah tidak dilakukan jarak antar orang tua hingga anak-anak.

"Itu memang tidak mengenakkan, disiplin di yang tidak mengenakkan sangat sulit. Secara manusiawi itu kesulitannya.

Dia menjelaskan untuk Vaksinasi covid 19, yang sementara dilakukan pemerintah membawa harapan bagi warga bisa terjaga dari virus corona.

Namun tidak hanya dengan mengandalkan vaksin saja, bisa terbebas dari Covid 19.

Sekali lagi dia menekankan, protokol kesehatan yang harus terus dilaksanakan karena kalau tidak percuma ada vaksin.

"Daya guna ada tapi tidak optimal ketika tidak terapkan protokol kesehatan," tandasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, terkait dengan PKKM di Kota Bitung berlangsung di empat lingkungan yang akan diberlakukan PPKM, pertama lingkungan III Kelurahan Girian Indah, lingkungan IV Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian.

Lingkungan II Kelurahan Manembo-nembo Atas dan Lingkungan V Kelurahan Manembo-nembo Atas Kecamatan Matuari.

Di tempat terpisah juru bicara satgas Covid 19 Kota Bitung Frangky Ladi, menambahkan secara umum Pemerintah Kota bersama unsur TNI/Polri telah melakukan langkah-langkah pencegahan ke tingkat yang lebih kecil.

Yakni membentuk posko covid tingkat kelurahan dengan mendorong sinergitas lurah, babinsa dan babinkamtibmas serta partisipasi masyarakat melalui kelurahan tangguh covid yang akan dilombakan di 69 kelurahan.

"Ini pun sejalan dengan instruksi Mendagri Nomor 3 tahun 2021 yang baru keluar dan akan dipedomani bersama.

Yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kesadaran bersama dalam mencegah dan memutus rantai penyebaran covid sehingga jumlahnya dapat ditekan dan semakin berkurang," tutur Ladi yang juga asissten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Bitung.

Kepala Dinas Keshatan Kota Bitung dr Jeannet Watuna menjelaskan, terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di kota Bitung berdasarkan zona di 69 kelurahan.

Empat lingkungan yang bakal diberlakukan PPKM, masuk dalam zona merah terkonfirmasi covid 19 per kelurahan di Kota Bitung.

Lingkungan III Kelurahan Girian Indah, lingkungan IV Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian.

Lingkungan II Kelurahan Manembo-nembo Atas dan Lingkungan V Kelurahan Manembo-nembo Atas Kecamatan Matuari.

"Rencana PPKM di empat lingkungan itu, selama dua minggu. Di lingkungan 2 dan 5 Kelurahan Manembo-Nembo atas ada 4 kasus terkonfirmasi positif covid 19,

lalu di lingkungan 2  Kelurahan Girian Indah ada 2 kasus dan di lingkungan 4 Kelurahan Girian Atas ada 1 kasus," jelas Watuna kepada Tribunmanado.co.id, di ruang kerjanya Rabu (10/2/2021).

Keberadaan posko tanggap Covid 19 atay apun namanya yang disematkan oleh pemerintah setempat, wajib membentuk satgas Kelurahan seperti kampung tangguh namun skopnya hanya di lingkungan.

Terkait dengan satu diantara yang dilakukan pemerintah pada PPKM yaitu memberikan makanan kepada mereka yang terkonfirasi positif covid 19 dan Kontak erat (kert), merupakan kewajiban dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kota Bitung.(crz)

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved