Kasus Penganiayaan
Mahasiswa Bernama Irsan Amir Tewas Dianiaya 16 Senior Mapala, Para Pelaku Saling Tunjuk dan Mengaku
Irsan Amir diduga tewas usai disiksa saat Diksar Mapala yang sedang dijalani di Bone, Makassar. Ada 16 tersangka yang tidak lain senior Mapala korban.
Seorang peserta Diksar bernama Irsan Amir (19) meninggal dunia usai mengikuti Diksar tersebut.
Di tubuh korban ditemukan luka lebam, memar dan bengkak.
Ardy menuturkan, dari hasil pemeriksaan penyidik diperoleh kekerasan fisik kepada tujuh peserta Diksar.
Setiap menuju camp selanjutnya, para peserta harus guling jungkir balik dan merayap.
Jika peserta tidak bisa, terjadi unsur kekerasan berupa pemukulan menggunakan tangan dan kayu.
Ada pula ditendang. Rata-rata di bagian punggung serta wajah.
Bahkan, setiap pagi sebelum berangkat ke camp selanjutnya, peserta dihantam di bagian perut.
"Ditemukan kekerasan fisik berdasarkan alat bukti surat visum. Lalu keterangan saksi korban dan para tersangka.
Ada ditunjuk oleh peserta yang menjadi korban, tersangka saling menunjuk dan mengakui," terangnya.
Perwira berpangkat tiga balok ini menyatakan, para tersangka dikenakan Pasal 170 Ayat 1 dan 2 ke-1 huruf e juncto Pasal 64 KUH Pidana.
"Tersangka terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap orang. Ancaman hukuman lima tahun penjara," tegasnya.
Saat ini para tersangka ditahan di sel tahanan Mapolres Bone dan Polsek.
Fakta
Beberapa fakta mulai terungkap atas kematian Mahasiswa Bone.
Mahasiswa IAIN Watampone Meninggal Usai Diksar yakni Irsan Amir berasal dari Lingkungan Rompe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone.