Sosok Tokoh
Sosok Buwas Berani Sebut 2 Menteri Ini Perintahkan Import Beras Padahal Stok Menumpuk, Ini Profilnya
Budi Waseso adalah seorang perwira Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal (Komjen).
Namun, beras tersebut hanya tersalurkan sekitar 450 ribu ton dari alokasi sebanyak 900 ribu ton. Sisanya, hingga kini sebanyak 275.811 ton beras impor tahun 2018 masih tersimpan di gudang Bulog dengan 106.642 ton di antaranya sudah mengalami turun mutu.
Rencananya, kata Buwas, beras sisa impor tahun 2018 tersebut akan diolah menjadi tepung yang akan ditangani oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.
Dia menyebut, Bulog saat ini telah kehilangan pangsa pasar sebesar 2,6 juta ton beras per tahun dikarenakan Program Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) diganti oleh pemerintah menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
Yang tadinya masyarakat mendapatkan bansos berupa beras dari Bulog, kini diberikan bantuan secara nontunai yang bisa dibelanjakan sendiri oleh masyarakat penerima manfaat di warung-warung yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial.
Terkait instruksi impor, Budi Waseso mengatakan pihaknya siap untuk menampung beras hingga 3,6 juta ton sesuai kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia.
Namun, ia meminta agar ada pangsa pasar untuk menyalurkan beras yang diserap.
"Kalau kami membeli sebanyak apapun kami siap, asalkan hilirnya dipakai," katanya.
Profil dan Biodata Budi Waseso

1. Mantan Kabareskrim
Budi Waseso adalah seorang perwira Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal (Komjen).
Komjen Pol (Purn) Budi Waseso lahir di Parenggan, Pati, Jawa Tengah pada tanggal 19 Februari 1960.
Budi adalah lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1984.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BNN beliau telah bertugas sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Polri.
Budi Wasesa merupakan menantu mantan Kapolda Bali dan Kapolda Jatim Letnan Jenderal Polisi (Purn.) Pamudji yang terakhir menjabat Deputi Kapolri tahun 1980-an (setara Wakapolri).
Riwayat Jabatan