Pengawal Presiden
Sosok Pengawal Setia Soekarno Kini Meninggal Dunia, Dulu Menolak saat Akan Dijadikan Ajudan Soeharto
Sosok pengawal setia Soekarno yang dikabarkan baru meninggal pada senin kemarin.
Saat itu, dirinya menjadi saksi setelah Soekarno tak lagi menjadi presiden RI.
Menurut Nitri, Bung Besar dilarang berbicara politik, tidak boleh mengundang tamu, hingga tidak boleh ke mana-mana kecuali hanya di Istana saja.
Bahkan ia tahu bahwa Soekarno juga tidak punya uang sepeser pun di kantongnya meski hanya untuk membeli kue.
Pada suatu kesempatan, Nitri pernah bertanya soal serah terima jabatan presiden dengan Soeharto.
Soekarno menjawab bahwa hal tersebut dilakukannya demi menjaga Indonesia dari kehancuran.
5. Menolak jadi ajudan Soeharto
Wanita yang kini berusia 71 tahun itu juga menolak dijadikan ajudan Ibu Tien Soeharto.
“Saya diminta jadi ajudan Ibu Tien, saya langsung lari kawin, karena saya tidak mau. Saya tidak mau jadi ajudan Soeharto, saya tau apa yang dia lakukan,” ucapnya yang dikutip dari Merdeka (18/08/2020).
Pada sumber lainnya, Nitri menolak karena sakit hati pernah dituduh menjadi pacar Soekarno, seperti yang dilansir dari Balicitizen (06/08/2019).
Menjadi orang yang pernah berada dekat dengan Soekarno tentu merupakan sebuah kebanggaan yang luar biasa.
Seperti kisah Ni Luh Putu Sugianitri di atas, dirinya bahkan turut menjadi saksi sejarah di kehidupan Sang Putera Fajar usai tak lagi menjabat sebagai presiden Indonesia.
Foto : Mbah Waris saat ditemui TribunJatim.com (grup surya.co.id), di sela dirinya yang menjajakan koran di Jalan Panjang Jiwo Kota Surabaya, Rabu (11/9/2019). Mbah Waris pernah menjadi pengawal Presiden Soekarno. (Yusron Naufal Putra/TribunJatim.com)
Mbah Waris Mantan Pengawal Presiden Soekarno
Siapa sangka, pria renta penjual koran di Jalan Panjang Jiwo Surabaya merupakan sosok spesial.
Dia adalah Mbah Waris, mantan pengawal Presiden Soekarno yang saat ini berjuang menyambung hidup dengan menjajakan koran di tepi jalan.