Kisruh Partai Demokrat
AHY Berada dalam Posisi Sulit, Dualisme Partai Demokrat Ada di Tangan Yasonna Laoly
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai berada dalam posisi sulit.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai berada dalam posisi sulit.
Hal ini jika dilihat dari perspektif historis partai politik.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie.
Baca juga: Alasan Kocak Anak Ahok, Tidak Mau Pacaran Dengan Mantan Pacar Anak Jokowi
Baca juga: Penangkapan Pelaku Curanmor di Sungai, Warga Heboh Lihat Pencuri Menangis Minta Ampun Kepada Polisi
"Berkaca dari kasus PPP, PKB, bahkan Golkar yang mana saat terjadi dualisme justru yang diuntungkan si penggugat, bukan tergugat," kata Jerry kepada Tribunnews, Sabtu (13/3/2021).
Kini, dualisme Partai Demokrat, dikatakan Jerry, ada di tangan Menkumham Yasonna Laoly.
Namun, terlepas dari jabatan Yasonna, Jerry justru melihat unsur parpol yang melekat di Yasonna.
"Yang mana Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly merupkan kader banteng moncong putih," tambahnya.
"Justru itu decision maker atau pembuat keputusannya ada di tangan mereka, apakah akan dianulir gugatan kubu AHY ataukah akan menolak gugatan kubu KLB Sumut," pungkas Jerry.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman angkat bicara mengenai langkah Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang mendatangi Kementerian Hukum dan HAM untuk mendaftarkan hasil KLB.
Benny menegaskan tidak ada alasan bagi pemerintah, dalam hal ini Kemenkumham untuk menerima kehadiran pengurus hasil KLB di Deli Serdang.
"Inilah sebabnya kami (Partai Demokrat kubu AHY) telah datang ke Menkumham untuk menyampaikan permasalahan ini dan meminta tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menerima pengurus hasil KLB Deli Serdang. Bagi kami ini kewajiban pemerintah, kewajiban negara," ujar Benny, dalam diskusi virtual 'Menyoal KLB Partai Demokrat yang Beraroma Kudeta', Kamis (11/3/2021).
Benny beralasan pemerintah sebelumnya telah mengesahkannya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat. Hal itu berarti pengurus yang sah adalah hasil Kongres tahun 2020 silam.
Selain itu, pengesahan itu dinilai Benny bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi hasil Kongres Partai Demokrat tahun 2020 dimana AHY terpilih sebagai Ketua Umum.
"Disahkan itu maknanya bagi kami adalah negara pemerintah punya kewajiban untuk menjaga, melindungi yang sah ini," ungkap Benny.
"Silakan pemerintah mengecek, melihat, pakai anggaran dasar dan rumah tangga yang telah disahkan oleh pemerintah dan tercatat dalam lembaga negara untuk menilai apakah KLB itu tadi sah dan tidak sah; apa pengurus KLB itu diterima atau tidak diterima di Kemenkumham," jelas dia.
Lebih lanjut, Benny menegaskan kembali bahwa kepengurusan Partai Demokrat versi KLB di Deli Serdang tak memenuhi persyaratan. Karenanya pemerintah wajib tidak menerima dan mengesahkannya.
"Bagi kami jelas setelah melihat alasan-alasan itu tidak memenuhi persyaratan yang dipenuhi dalam anggaran dasar dan ruang tangga partai. Jadi tidak ada alasan pemerintah untuk menerima pengurus baru hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serdang," tandasnya.
AHY Resmikan Masjid Ahyana di Kantor DPP Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1442 H, di Kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Jumat (12/3) siang.
Peringatan Isra’ ‘Mi’raj itu diselenggarakan oleh Majelis Ta’lim Ani Yudhoyono (MTAY) dan mengusung tema 'Meneguhkan Keimanan, Menegakkan Kebenaran, Membangun Peradaban'.
Dalam kesempatan itu, AHY sekaligus meresmikan Masjid Ahyana yang juga berada di kantor partai berlambang mercy tersebut.
"Pada kongres tahun lalu, tahun 2020, saya memiliki janji untuk terus melakukan pembenahan baik dari sistem dan manajemen partai, juga termasuk aset dan infrastruktur partai, salah satunya rumah ibadahnya," ujar AHY, dalam keterangannya, Sabtu (13/3/2021).
"Hadirnya Masjid Ahyana melengkapi itu semua. Ini merupakan amanah dan pesan Nabi Muhammad SAW sebagaimana tertuang dalam Shahih Bukhari dan Ibnu Majah bahwa siapa yang membangun Masjid karena Allah SWT, walaupun hanya selubang tempat burung bertelur, atau bahkan lebih kecil dari itu, maka Allah bangunkan rumah seperti itu pula di surga," imbuhnya.
Ke depan, AHY berharap Masjid Ahyana tak hanya dijadikan tempat untuk beribadah. Melainkan juga menjadi tempat untuk berbagi ilmu.
Menurutnya berbagi ilmu atau sharing of knowledge itu penting. Dia mengharapkan dalam diskusi-diskusi MTAY kelak akan dibicarakan tentang ke-Islaman, ke-Indonesiaan, kerakyatan dan kenegaraan.
"Untuk meningkatkan literasi dan kecerdasan kita. Tentu saya berharap Masjid Ahyana kelak tidak hanya tempat beribadah tapi juga tempat berbagi ilmu, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang berarti," jelas dia.
AHY lantas menjelaskan terkait penamaan masjid tersebut. Masjid Ahyana diambil dari suku kata 'Ahya' yang artinya 'menghidupkan/bangkit kembali'. Ada pun kata 'Na' merupakan adopsi dari kata ganti 'Nahnu' yang artinya 'kita'.
"Jadi artinya dengan keberadaan Masjid Ahyana ini kita harapkan menjadi pemompa semangat kita semua untuk meningkatkan ibadah dan komitmen perjuangan kita untuk kerja-kerja kebangsaan dan kerakyatan melalui Partai Demokrat yang kita cintai,” ujarnya.
Lebih lanjut, AHY berharap peresmian Masjid Ahyana yang bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj ini dapat meningkatan keimanan, keikhlasan, dan ketaqwaan bagi bangsa ini.
"Bahwa semuanya bagian dari ibadah, semua didedikasikan pada Allah SWT. Mari kita berserah diri memohon ampunan, pertolongan dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa. Semoga kita diberikan kekuatan dari segala cobaan khususnya Partai Demokrat yang tengah menghadapi ujian dan cobaan sejarah bagi kita untuk menjaga kehormatan dan kedaulatan partai kita dan juga untuk terus memperjuangkan demokrasi dan keadilan di negeri ini," imbuhnya lagi.
Setelahnya dengan mengucap Bismillah, AHY kemudian menandatangani prasasti Masjid Ahyana sebagai tanda diresmikan penggunaannya sebagai tempat ibadah.
AHY yang didampingi sang istri yaitu Annisa Pohan juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu, kemudian dilanjutkan dengan salat Jumat berjamaah.
Adapun Masjid Ahyana terletak di sisi kiri Taman Politik, dengan gaya arsitektur persegi panjang dan terletak di lantai dua.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat P3S Nilai Kisruh Dualisme Demokrat Menempatkan AHY dalam Posisi Sulit dan Tribunnews.com dengan judul AHY Resmikan Masjid Ahyana di Kantor DPP Partai Demokrat