Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Guru Dibunuh

BERAWAL dari Kebohongan Guru Samuel Paty Meninggal Dunia, Kok Bisa? Begini Kisahnya

Kebohongan berujung tragedi memilukan ini terjadi di Prancis enam bula lalu. Sebuah peristiwa yang menggetarkan hati banyak orang di seluruh dunia.

Editor: Indry Panigoro
Tribunnews
ilustrasi 

Surat kabar itu melaporkan, Z mengaku kepada hakim anti-teroris Prancis bahwa dia telah berbohong sebagaimana dilansir The Guardian.

Z pun mengakui bahwa dia bahkan tidak berada di ruang kelas ketika Samuel Paty dituduh menunjukkan kartun Nabi kepada para muridnya dari media satire Charlie Hebdo.

Le Parisien menambahkan, Z berbohong karena dia ingin menyenangkan ayahnya Brahim Chnina.

"Dia tidak berani untuk mengakui kepada ayahnya alasan sebenarnya bahwa dia dikeluarkan sesaat sebelum tragedi itu, yang sebenarnya terkait dengan perilakunya yang buruk," tulis Le Parisien.

Pada 6 Oktober 2020, Samuel Paty mengajak para murid berdiskusi dan mengajukan pertanyaan "menjadi atau tidak menjadi Charlie?".

Tema itu dia angkat Mengacu pada tagar #JeSuisCharlie yang digunakan untuk menyatakan dukungan untuk Charlie Hebdo setelah serangan teroris di kantornya pada Januari 2015 yang menewaskan 12 orang.

Dua hari kemudian, gadis itu memberi tahu ayahnya Brahim Chnina bahwa Samuel Paty telah meminta siswa Muslim meninggalkan kelas sebelum menunjukkan karikatur tersebut.

Dia berkata bahwa dia telah menyatakan ketidaksetujuannya dengan guru dan dia telah menskorsnya dari kelas selama dua hari.

ilustrasi
ilustrasi (Tribunnews)

Setelah mendengar cerita itu, Chnina, kelahiran Maroko, berbagi video di Facebook, dia mencela Samuel Paty dan meminta agar dia dipecat dari sekolah.

Dia mengunggah video kedua dan mengunggahnya di media sosial tersebut dengan menuduh Samuel Paty telah melakukan diskriminasi.

Brahim Chnina juga mengadu ke sekolah dan polisi. Dia bahkan mengeklaim bahwa Samuel Paty bersalah karena telah “menyebarkan gambar porno" dan memicu tuduhan Islamofobia di sekolah. Media sosial mulai gaduh.

Abdullakh Anzorov, seorang migran dari Chechnya yang tinggal di Normandia, termakan amarah oleh video yang disebarkan Chnina di media sosial.

Pada 16 Oktober 2020, Abdullakh Anzorov melakukan perjalanan ke Conflans-Sainte-Honorine. Di sana, dia menyogok dua murid untuk menunjukkan ciri-ciri Samuel Paty.

Ketika Samuel Paty melakukan perjalanan pulang ke rumah, dia dibunuh Abdullakh Anzorov.

Akhirnya mengaku

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved