Pembunuhan Guru Ngaji
Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Guru Ngaji Tewas Ditikam, 2 Anak Ustazah Juga Kena Tikam
Guru ngaji perempuan itu dibunuh di depan anaknya. Anak-anak almarhumah juga menjadi korban penikaman
Pelaku terus menyerang Ramlah, termasuk menikam anak Nafiz, anak korban dan Alifah yang ada di sana.
Anak korban Nafiz, terkena tikaman di leher kiri bagian belakang.
Sementara Alifah alami luka tusukan di telinga kiri bagian belakang.
Tersangka yang begitu brutal terus menyerang Ramlah, hingga guru ngaji itupun berusaha keluar rumah dalam kondisi penuh luka.
Ustazah Ramlah berusah menyelamatkan diri dan meminta pertolongan dari warga sekitar.
Pelaku Putra Pratama yang melihat korban ingin menyelamatkan diri, mengejarnya dan menghujamkan tikaman sangkur tersebut.
Darah dari tubuh Ramlah pun berceceran di samping dan di halaman rumah hingga akhirnya guru ngaji tersebut tersungkur di jalan.

Korban yang sudah tersungkur di jalan masih dihujamkan tikaman oleh tersangka ke bagian punggung korban.
Warga yang melihat hal tersebut berusaha membantu korban membawanya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) kawasan Blangpadang, Banda Aceh, termasuk menangkap korban yamg sempat diamuk massa.
Korban Ramlah diduga meninggal dunia dalam perjalananan menuju ke rumah sakit.
Pembunuhan sadis yang dilakukan Putra Pratama (21) pria warga Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, terhadap Ramlah (35) guru ngaji sekaligus kakak sepupunya itu masih menimbulkan tanda tanya.
Pasalnya, selama ini warga mengetahui antara pelaku dan korban yang masih ada hubungan saudara itu baik-baik saja.
Bahkan guru ngaji itu sering memberikan makanan kepada tersangka Putra.
Lalu, kesehariannya pelaku juga terlihat normal, tidak ada prilaku atau gejala yang menunjukkan ada gangguan psikologis.
Sehingga ada dugaan pembunuhan sadis yang tega dilakukan oleh tersangka, termasuk menikam anak korban Nafiz dan Alifah, sepupunya ada dugaan tersangka Putra dalam pengaruh narkoba saat melancarkan aksi brutalnya itu.