Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kudeta Myanmar

Rakyat Myanmar Gunakan Pakaian Dalam dan Rok Perempuan Lawan Militer, Kepercayaan Lama

Ratusan ribu rakyat pun turun ke jalan melakukan protes, yang dibalas oleh junta menggunakan kekerasan.

Editor: Aldi Ponge
AP PHOTO/-
Polisi anti huru-hara memegangi seorang pengunjuk rasa sementara yang lainnya bersiap memukuli dalam insiden di Tharkata, luar Yangon, Myanmar,pada 6 Maret 2021. 

Myanmar terjerembab ke dalam kekacauan sejak militer Myanmar menggulingkan dan menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Beberapa hari setelah itu, rakyat Myanmar turun ke jalanan untuk menentang kudeta dan menuntut pembebasan Suu Kyi beserta sejumlah tokoh lain yang ditahan.

Demonstrasi dan pemogokan yang berlangsung hampir setiap hari telah mencekik bisnis dan melumpuhkan pemerintahan.

Aksi demonstrasi lanjutan sedianya bakal digelar pada Minggu setelah media lokal melaporkan bahwa polisi menembakkan peluru gas air mata dan stun grenade alias granat kejut untuk membubarkan protes di Yangon pada Sabtu. Tidak ada laporan korban jiwa.

Kelompok demonstran mengatakan, aksi protes akan diadakan di Yangon, Mandalay, Monywa, dan beberapa tempat lainnya di mana PBB mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 50 orang.

SUMBER:

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/07/122827970/ketika-pakaian-dalam-dan-rok-perempuan-jadi-senjata-melawan-militer?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved