Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kudeta Myanmar

Rakyat Myanmar Gunakan Pakaian Dalam dan Rok Perempuan Lawan Militer, Kepercayaan Lama

Ratusan ribu rakyat pun turun ke jalan melakukan protes, yang dibalas oleh junta menggunakan kekerasan.

Editor: Aldi Ponge
AP PHOTO/-
Polisi anti huru-hara memegangi seorang pengunjuk rasa sementara yang lainnya bersiap memukuli dalam insiden di Tharkata, luar Yangon, Myanmar,pada 6 Maret 2021. 

Tentara Myanmar juga datang mencari pengacara yang bekerja untuk Partai National League for Democracy ( NLD), namun mereka tidak berhasil menemukannya.

Penggerebekan terhadap pengacara tersebut dikatakan oleh seorang anggota parlemen yang sekarang dibubarkan, Sithu Maung, dalam sebuah unggahan di Facebook.

Reuters tidak dapat menghubungi polisi untuk dimintai komentar. Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar.

Penangkapan

Menurut kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), lebih dari 1.700 orang telah ditahan di bawah pemerintahan junta militer pada Sabtu.

"Tahanan dipukul dan ditendang dengan sepatu bot militer, dipukul dengan tongkat polisi, dan kemudian diseret ke dalam kendaraan polisi," kata AAPP dalam sebuah pernyataan.

"Pasukan keamanan memasuki daerah permukiman dan mencoba untuk menangkap pengunjuk rasa lebih banyak dan menembaki rumah,” imbuh AAPP.

Pihak berwenang Myanmar mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah menggali jenazah Kyal Sin, gadis berusia 19 tahun, yang tewas tertembak dalam aksi protes menentang kudeta militer.

Kyal Sin, menjadi martir dan kini menjadi simbol gerakan protes setelah dia ditembak mati di Mandalay pada Rabu (3/3/2021) saat mengenakan kaus bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja".

Stasiun televisi MRTV yang dikelola negara mengeklaim, hasil otopsi menunjukkan Kyal Sin tidak mungkin dibunuh oleh polisi.

Pasalnya, proyektil yang salah ditemukan di kepalanya dan dia ditembak dari belakang, sedangkan polisi ada di depan.

Foto-foto pada hari itu menunjukkan Kyal Sin memembelakangi pasukan keamanan beberapa saat sebelum dia terbunuh.

Demonstran menuduh pihak berwenang berusaha menutup-nutupi pembunuhan Kyal Sin.

Pembunuhan itu telah memicu kemarahan di Barat dan telah dikecam oleh sebagian besar negara demokrasi di Asia.

Demo terus berlanjut

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved