Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Demokrat

Annisa Pohan Angkat Bicara Terkait Kudeta Partai Demokrat, Merebut Hak Suaminya

"Ini bukan hanya permasalahan sebuah partai dirampok tapi masalah lbh besar lagi Demokrasi suatu negara," papar Annisa Pohan.

Editor: Fistel Mukuan
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi istri Annisa Pohan yang diundang, mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi secara virtual, Senin (17/8/2020) pagi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah ketua umum partai Demokrat

Namun kemarin, Jumat (5/3/2021). Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

Istri AHY, Annisa Pohan angkat bicaras menanggapi KLB yang memilih ketua umum partai Demokrat yang baru.

Menurutnya hal tersebut adalah 'pemer*****n'. 

Menantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini melihat kejadian ini membuat keadilan tidak ada lagi. 

Sebagaimana diketahui, KLB Partai Demokrat yang diklaim sepihak sejumlah orang, memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketum Demokrat periode 2021-2025. 

Moeldoko menerima keputusan KLB Demokrat di Deli Serdang untuk memimpin partai.

Terpilihnya Moeldoko jadi Ketum versi KLB ini membuat pro dan kontra di publik.

Annisa Pohan, sebagai istri AHY menentang adanya pemilihan tersebut.

Dilansir TribunJakarta dari Twitter resmi @AnnisaPohan, menantu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini memberikan komentarnya.

Annisa Pohan menilai hal yang terjadi di saat ini bukan cuma permasalahan internal Partai Demokrat saja.

Annisa Pohan
Annisa Pohan (instagram @annisayudhoyono)

"Ini bukan hanya permasalahan sebuah partai dirampok tapi masalah lbh besar lagi “pemer*****n” Demokrasi suatu negara," papar Annisa Pohan.

Ibu beranak satu ini lebih lanjut menyoroti dugaan pembiaran dari pemerintah mengenai manuver Moeldoko.

"Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dg melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa. Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?," jelas Annisa Pohan.

Menantu SBY ini lantas mengaku sadar telah lama keadilan itu pergi dan tak pernah kembali.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved