Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KLB Partai Demokrat

Rekam Jejak Karir Moeldoko, Prajurit TNI hingga Lengserkan AHY di Demokrat, Dulu Anak Buah SBY

Karir Moeldoko, mulai dari Prajurit TNI, Panglima TNI hingga dikabarkan gantikan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

Editor: Frandi Piring
Net
Karir Moeldoko. Mantan Panglima TNI era SBY hingga jadi Ketua Umum Partai Demokrat gantikan AHY. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rekam jejak kari Kepala Staf Presiden, Moeldoko yang kini dikabarkan telah ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa ( KLB ) Demokrat, Jumat (05/03/21) di Sumatera Utara.

Karir Moeldoko terbilang cemerlang, sederet jabatan diembannya selama berkarir sebagai seorang TNI hingga jadi pejabat negara.

Sebelumnya, Moeldoko dituding terlibat rencana kudeta Partai Demokrat dengan menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum.

"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan,

mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," bebernya.

Sosok <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/moeldoko' title='Moeldoko'>Moeldoko</a> Kini Resmi Jadi Ketum Demokrat

(Foto: Karir Moeldoko dari Prajurit TNI hingga  jadi Ketum Demokrat (Kolase Tribun Manado)

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan adanya rencana kudeta terhadap Partai Demokrat.

Dalam konferensi pers yang digelar di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin, AHY mengatakan ada satu sosok dari lingkungan pemerintahan di antara lima orang yang disebutnya.

Berikut lima sosok yang diduga akan melakukan kudeta terhadap Demokrat, menurut AHY:

- Satu kader Demokrat aktif;

- Satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif;

- Satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi;

- Satu mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun lalu;

- Satu orang non-kader partai atau seorang pejabat tinggi pemerintahan.

Menjawab tudingan tersebut, Moeldoko mengatakan penyebab ia disebut terlibat rencana kudeta adalah karena ada beberapa orang Demokrat yang datang ke rumahnya.

Dilansir Tribunnews, Moeldoko menuturkan memang ada beberapa orang Demokrat datang kepadanya untuk curhat mengenai kondisi yang terjadi di tubuh partai.

Namun, Moeldoko hanya mendengarkan curhatan tersebut selaku tuan rumah yang kedatangan tamu.

"Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong, ya kita terima, konteksnya apa?"

"Ya saya tidak mengerti dari ngobrol-ngobrol itu biasanya diawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian, berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gue dengerin aja gitu," jelas dia, Senin.

Profil Moeldoko

Mengutip Wikipedia, Moeldoko lahir di Kediri, Jawa Timur pada 8 Juli 1957.

Ia merupakan putra dari pasangan Moestaman dan Masfuah.

Masa kecil Moeldoko pernah membantu mengerjakan proyek pembangunan desa.

Dilansir Tribunnews Wiki, ia juga menyediakan batu dan pasir yang diangkut dari pinggir kali setiap pulang sekolah.

Apa yang dilakukan Moeldoko tersebut untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga.

Moeldoko merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Suami dari Koesni Harningsih ini menyelesaikan studi militernya pada 1981.

Dinyatakan sebagai lulusan terbaik, ia mendapatkan Bintang Adimakayasa.

Setelah lulus dari Akmil, Moeldoko mengawali karier militer sebagai Komandan Pleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana.

Kariernya di bidang militer terbilang melejit.

Ia berhasil menjadi Kasdam Jaya di tahun 2008.

Lalu, pernah mengalami tiga kali rotasi jabatan dan kenaikan pangkat antara 2010-2011.

Jabatan itu mulai dari Panglima Divisi 1/Kostrad, Panglima Divisi III/Siliwangi, dan menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhanas.

Moeldoko kemudian menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada 2013.

Dilansir Kompas.com, di tahun yang sama, Moeldoko dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 30 Agustus 2013.

Ia menggantikan Laksamana (TNI) Agus Suhartono yang kala itu masuk masa pensiun.

Diketahui, Moeldoko pernah mengikuti Operasi Seroja Timor Timur pada 1984 dan Konga Garuda XI/A di tahun 1995.

Ia juga pernah mendapat penugasan di Singapura, Jepang, Irak-Kuwait, Amerika Serikat, dan Kanada.

Moeldoko tercatat pernah mendapat tanda kehormatan berupa Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, dan XXIV.

Lalu Satya Lencana Seroja, tanda jasa dari PBB, Satya Lencana Shanti Dharma, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Yudha Dharma Nararya, dan Bintang Kartika Eka Paksi Utama.

Di usianya yang ke-57, Moeldoko meraih gelar Doktor Ilmu Administrasi Negara di Universitas Indonesia.

Ia lulus dengan nilai sangat memuaskan.

Dikutip dari Kompas.com, Moeldoko dilantik sebagai Kepala Staf Presiden pada 17 Januari 2018 menggantikan Teten Masduki.

KLB Demokrat Moeldoko Ditetapkan Sebagai Ketua Umum Gantikan AHY

Melansir Kompas.com, hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada Jumat (5/3/2021), Moeldoko ditetapkan jadi Ketua Umum Partai Demokrat gantikan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).

Dikabarkan, kubu kontra Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) telah menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada Jumat (5/3/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di Sumatera Utara.

KLB tersebut bertujuan untuk menentukan ketua umum yang diklaim untuk menggantikan AHY.

Kisah <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/moeldoko' title='Moeldoko'>Moeldoko</a> dari Kecil Hingga jadi Panglima TNI

(Foto: Kisah Moeldoko dari Kecil Hingga jadi Panglima TNI (istimewa)

Melansir dari pewartaan Kompas.com melalui siaran Kompas TV, dalam KLB tersebut diputuskan bahwa Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri,

maka pak Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).

Pernyataan tersebut pun diiringi riuh para peserta KLB. Terlihat para peserta menyetujui dan meneriakkan kata setuju dengan hasil putusan tersebut.

"Setuju," teriak para peserta.

Adapun hasil putusan tersebut diperoleh berdasarkan hasil voting cepat yang diambil dari para peserta kongres.

Sebelumnya, Jhoni Allen mengungkapkan ada dua nama yang menjadi calon Ketum Partai Demokrat yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.

Pada KLB tersebut juga ditetapkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinyatakan telah demisioner.

"Memutuskan pertama Dewan Pimpinan Pusat 2020-2021 yang diketaui AHY dinyatakan demisioner," jelas Jhoni.

Sebelumnya, kader yang telah dipecat Partai Demokrat, Darmizal, mengklaim KLB yang digelar kubu kontra-Ketua Umum AHY akan menghasilkan Moeldoko sebagai ketum baru.

"Suara yang diberikan kemungkinan akan menjadi suara mayoritas kader," kata Darmizal dalam keterangannya, Kamis (4/3/2021).

Menurut Darmizal, kubu yang menggelar KLB berharap Partai Demokrat akan kembali kepada kejayaan di bawah kepemimpinan yang baru.

"Insya Allah di bawah pimpinan ketum baru, PD akan menjadi pemenang Pemilu 2024, dengan target perolehan suara di atas 25 persen," ucap dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Sri Juliati/Seno/Taufik Ismail, Tribunnews Wiki/Ahmad Nur Rosikin, Kompas.com/Sandro Gata/Bayu Galih/(jun/tribun-medan.com/kompas.com))

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Moeldoko, Kepala Staf Presiden yang Dituding Terlibat Rencana Kudeta Demokrat,

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/02/profil-moeldoko-kepala-staf-presiden-yang-dituding-terlibat-rencana-kudeta-demokrat?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved