Gejolak di Patai Demokrat
Darmizal Blak-lakan Nama Pengganti AHY di KLB Partai Damkorat, Sudah Diduga Ini Sosoknya
Kongres Luar Biasa (KLB)yang digelar kubu kontra-Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) akan menghasilkan Moeldoko sebagai ketum baru
TRIBUNMNADO.CO.ID,JAKARTA- Kisruh di Partai Demokrat makin memanas, jalur Kongres Luar Biasa (KLB) pun bakal diambil untuk melengserkan ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).
Bahkan sejumlah mantan elit Demokrat yang baru saja dipecat menyatakan akan hadir dalam KLB.
Tak hanya itu, ternyata mereka sudah menyiapkan sejumlah nama untuk menggantikan AHY.
Ini menjadi tanda awas juga untuk partai berlambang mercy tersebut.
Kader yang telah dipecat Partai Demokrat, Darmizal, mengklaim Kongres Luar Biasa ( KLB)
yang digelar kubu kontra-Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) akan menghasilkan
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketum baru.
Baca juga: Marzuki Alie Punya Niat Lain, Bakal Hadir Dalam KLB Partai Demokrat
"Suara yang diberikan kemungkinan akan menjadi suara mayoritas kader," kata Darmizal dalam keterangannya, Kamis (4/3/2021).
Menurut Darmizal, kubu yang menggelar KLB berharap Partai Demokrat
akan kembali kepada kejayaan di bawah kepemimpinan yang baru.
"Insya Allah di bawah pimpinan ketum baru, PD akan menjadi pemenang Pemilu 2024,
dengan target perolehan suara di atas 25 persen," ucap dia.
Ia mengatakan, seluruh kebutuhan alat peraga bakal dipersiapkan
dan ditanggung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"DPD dan DPC Indonesia tinggal bekerja keras meyakinkan suara masyarakat Indonesia," ujarnya.
Darmizal tidak menjelaskan siapa DPP yang dimaksud,
sebab saat ini AHY masih memegang kendali terhadap DPP Partai Demokrat.
Baca juga: Sosok Falen Mariar, Pemain AC Milan Junior, Kini Jadi Anggota TNI
Meski begitu, Darmizal memastikan bahwa penggantian ketum baru itu akan berlangsung hari ini.
Dia menyebut KLB akan dihadiri sekitar 1.200 orang yang terdiri dari peserta DPC dan DPD
dan tamu undangan di seluruh Tanah Air.
"(Insya Allah) KLB dilaksanakan pada Jumat siang (5 Maret 2021).
Peserta yang sudah menyatakan siap hadir sebanyak 1.200 orang.
Terdiri DPC, DPD, Organisasi Sayap dan semua tamu undangan," kata dia.
Darmizal bukan satu-satunya kader yang telah dipecat Partai Demokrat atas tuduhan melakukan kudeta kepemimpinan.
Dia tak sendiri, Demokrat juga memecat enam kader lainnya yakni Yus Sudarso,
Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie.
Baca juga: Kisah Ketakutan Presiden Soekarno Dikepung 80 Pasukan, Sampai Lari Pakai Helikopter,
Menanggapi rencana KLB, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan,
para mantan kader Demokrat tidak perlu memaksakan diri.
"Jangan memaksakan diri membuat KLB bodong.
Sudah mantan kader, masih saja mau ikut-ikutan mengurus Partai Demokrat.
Lebih baik waktunya dipakai buat bantu rakyat saja yang sedang kesulitan karena pandemi dan bencana" kata Herzaky dalam siaran pers, Rabu (3/3/2021).
Ia mengingatkan, berdasarkan AD/ART Partai Demokrat,
KLB hanya bisa digelar jika diminta oleh Majelis Tinggi Partai (MTP) atau diminta oleh minimal 2/3 DPD,
1/2 DPC, dan disetujui Ketua MTP yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sedangkan DPD 100 persen kemarin sudah hadir di Jakarta, dan menolak KLB.
Begitu juga dengan Bapak SBY selaku Ketua MTP sudah menolak KLB.
Teman-teman DPC dari berbagai daerah pun banyak yang sudah menyuarakan menolak KLB," ujar Herzaky.
Andi Arief Beber Rencana Kudeta di Hotel Sumatera Utara
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membeberkan,
informasi terkait adanya rencana kudeta dari sekelompok orang untuk melengserkan kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di sebuah hotel di Sumatera Utara.
"Ya benar (di Sumatera Utara). Di Sibolangit, Deli Serdang.
Mengatasnamakan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI)," kata Andi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Dugaan dilaksanakannya kudeta juga diungkapkan Andi melalui cuitan di akun Twitter-nya, @Andiarief_.
Dugaan tersebut diketahui setelah timnya melakukan investigasi langsung di lokasi.
Menurut dia, ketika tiba di lokasi, timnya langsung menanyakan kepada resepsionis apakah ada kegiatan yang mengatasnamakan Partai Demokrat.
Namun, resepsionis menjawab tidak ada kegiatan yang mengatasnamakan Demokrat di hotel tersebut.
"Setelah tim kami sampai di lokasi, meminta informasi ke resepsionis menanyakan kegiatan Demokrat.
Akan tetapi, resepsionis menjawab kegiatan Demokrat tidak ada. Akan tetapi,
yang ada kegiatan GAMKI yang dilaksanakan selama tiga hari, Kamis, Jumat, dan Sabtu," tulis Andi dalam cuitan yang dibagikan kepada Kompas.com.
Selanjutnya, tim meminta daftar tamu yang hadir dalam kegiatan tersebut. Setelah dilihat, diketahui ada beberapa nama seperti Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko hingga Marzuki Alie.
"Setelah kami cek meminta siapa yang datang tamu-tamu dari luar kota, maka ditemukan sejumlah nama-nama, seperti Jhoni Allen, Nazaruddin, Marzuki Alie, Moeldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max Sopacua, dan lain-lain," ungkap dia.
Dari nama-nama yang ada, Jhoni Allen disebut belum melakukan check-in.
Rencananya, lanjut dia, mereka akan melakukan check-in pada Jumat (5/3/2021).
Namun, menurut laporan resepsionis, ajudan Jhoni Allen yakni Roy Simanjuntak dan Ketua GAMKI Sumut Landen Marbun tengah meninjau hall kegiatan acara.
Ia menambahkan, di lokasi hotel juga belum ditemukan atribut Partai Demokrat.
"Dari daftar list tidak ada ditemukan para ketua DPC se-Sumatera Utara.
Kalau ada nama-nama bukan mantan pengurus yang sudah tidak menjabat lagi di DPD, dan DPC beberapa provinsi dan kabupaten," lanjut Andi.
Sebelumnya, polemik Partai Demokrat semakin berkepanjangan.
Salah satu mantan kader Demokrat, Darmizal menyebut ia bersama sejumlah pendiri dan kader senior Demokrat tengah menyiapkan rencana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
"Agar ada perbaikan kinerja apabila ketua umumnya diganti melalui progres kongres luar biasa," kata Darmizal dalam konferensi pers di Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (27/2/2021), dikutip dari Kompas.tv.
Merespons adanya rencana itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, para mantan kader Demokrat tidak perlu memaksakan diri membuat KLB.
"Jangan memaksakan diri membuat KLB bodong.
Sudah mantan kader, masih saja mau ikut-ikutan mengurus Partai Demokrat.
Lebih baik waktunya dipakai buat bantu rakyat saja yang sedang kesulitan karena pandemi dan bencana," kata Herzaky dalam siaran pers, Rabu (3/3/2021).
Herzaky mempertanyakan klaim sejumlah mantan kader yang menyebut KLB Partai Demokrat tinggal menunggu waktu.
Ia mengatakan, para mantan kader sudah tidak berhak membawa-bawa dan mengatasnamakan diri sebagai Partai Demokrat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Darmizal Klaim KLB Akan Putuskan Moeldoko Pengganti AHY di Demokrat" dan "Sebut Nama Moeldoko hingga Marzuki Alie, Andi Arief Ungkap Adanya Dugaan Kudeta terhadap Demokrat di Sumatera Utara"