Kudeta Myanmar
Angel Ma Kyal Sin Berpesan Sebelum Tewas Ditembak Aparat Ingin Donor Organ, Demo Anikudeta Myanmar
Angel Ma Kyal Sin tewas ditembak aparat saat demo antikudeta Junta militer Myanmar. Berpesan donor organ sebelum meninggal.
Pesan itu berbunyi, "Ini mungkin terakhir kali saya mengatakan ini. Sangat mencintaimu. Jangan lupa".
Di Facebook, dia telah memposting rincian medisnya dan sebuah permintaan agar organ tubuhnya disumbangkan jika dia terbunuh.
Pesan duka dan pujian segera membanjiri halaman Facebooknya pada hari Rabu (3/3/2021).
Myat Thu, yang bersamanya saat protes, mengenang Angel sebagai perempuan muda pemberani yang menendang pipa air hingga terbuka.
Ketika air itu mengalir, para pengunjuk rasa segera mencuci gas dari mata mereka, dan segera melemparkan tabung gas air mata kepada polisi.
"Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Duduk! Peluru akan mengenai kamu. Kamu terlihat seperti berada di atas panggung," kenang Myat Thu, yang berusia 23 tahun.
"Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.
Myat Thu mengatakan, dia dan Angel termasuk di antara ratusan orang yang berkumpul dengan damai di Mandalay untuk mengecam kudeta dan menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi.
Sebelum penyerangan polisi, Angel dapat didengar di video berteriak, "Kami tidak akan lari" dan "darah tidak boleh ditumpahkan".
“Polisi pertama melempar mereka dengan gas air mata,” kata Myat Thu. Kemudian peluru datang.
Gambar yang diambil sebelum dia dibunuh menunjukkan Angel berbaring untuk berlindung di samping spanduk protes, dengan kepala sedikit terangkat.
Kemudian semua orang berpencar.
Tak lama kemudian, dia mendapat pesan: Seorang gadis telah meninggal.
"Saya tidak tahu bahwa itu dia," kata Myat Thu, tetapi gambar segera muncul di Facebook yang menunjukkan dia berbaring di samping korban lain.
Penari