Tambang Ilegal
Warga Tolak Aktivitas Tambang Ilegal di Desa Tobayagan, Pasang Baliho Hingga Hentikan Alat Berat
Warga Desa Tobayagan melakukan protes langsung terhadap tambang ilegal di desa mereka dengan cara pemasangan baliho penolakan.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Aktivitas tambang ilegal yang berlangsung di Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng), Kabupaten Bolsel, mendapat penolakan.
Kali ini warga Desa Tobayagan yang melakukan protes langsung berupa pemasangan baliho penolakan.
Selain baliho penolakan, warga juga menghentikan aktivitas alat berat yang ada di lokasi pertambangan.
Hal ini dibenarkan oleh Camat Pinteng Alamsuryah Mokodompit ketika dihubungi Tribun Manado, Kamis (4/3/2021).
Menurutnya, warga memang melakukan penolakan atas kesadaran mereka sendiri.
"Memang mereka menolak alat berat tersebut, karena takut akan terjadi kerusakan lingkungan," aku dia.
Ia menambahkan jika aksi ini sudah berlangsung berulang kali.
"Aktivitas tambang sempat terhenti karena aksi ini," aku dia.
Sementara itu, salah satu warga berinisial Y mengatakan jika pihaknya menolak aktivitas penambangan bukan tanpa alasan.
Pasalnya aktivitas tambang yang menggunakan alat berat akan berdampak pada kerusakan lingkungan.
"Daripada nanti anak cucu kami yang menderita, lebih baik dihentikan saja," tegas dia.
Ia meminta agar aparat kepolisian bisa menindak tegas kegiatan tambang ilegal di desa mereka.
"Karena ini ilegal, jangan karena hanya rupiah, masyarakat yang nanti kena dampaknya," tegas dia.
Polisi Diduga Terlibat

Tambang Ilegal di Hulu Sungai Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng), Kabupaten Bolsel, diduga kuat ikut melibatkan anggota kepolisian.